Semarang (ANTARA) -
Shipper sebagai perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik dan gudang digital pintar terintegrasi, berkomitmen memperkuat daya tahan UMKM lokal dengan mendorong pemerataan distribusi barang dan ekonomi melalui layanan logistik dan pergudangan pintar di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Even Alex Chandra selaku AVP External Affairs Shipper di Semarang, Selasa (25/10), menjelaskan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak ketika ada krisis sehingga pihaknya dengan semangat "Teman Kamu Berjuang" ingin membantu para pelaku UMKM lebih kuat di tengah melambatnya perekonomian global.
"Mahalnya biaya sewa gudang berikut dengan operasional warehouse management system (WMS) masih menjadi kendala yang dialami UMKM di daerah. Oleh karena itu Shipper hadir di berbagai daerah, salah satunya Kota Semarang, dengan menyediakan digitalisasi logistik dan pergudangan pintar yang terjangkau dan sistem WMS terkini," katanya.
Shipper mengoperasikan tiga gudang di Kota Semarang dengan total luas 5.450 meter persegi, dimana dua gudang tersebut merupakan shared warehouse dan satu dedicated warehouse.
Salah satu gudang ini terletak di Kawasan Industri Wijayakusuma, kawasan industri mandiri yang paling siap dan terpadu di Kota Semarang, ramah lingkungan, bebas banjir dan siap pakai.
"Hingga saat ini, sebanyak 13 UMKM telah menggunakan layanan Shipper di Semarang diantaranya adalah Cakra Motor 11, Digipeak, CV Karya harapan Lestari, Andrawinatama Kerta Harja, dan Natural Herba Indonesia," katanya.
Gudang Shipper melayani rata-rata 330.000 pengiriman setiap bulan dengan pengguna layanan yang memiliki volume pengiriman terbesar yaitu Reana Beauty, Total Mandiri Selaras, Gotoko, dan Kopi Kenangan.
Layanan warehouse fulfillment yaitu pemenuhan pesanan dari awal order hingga sampai ke tangan pembeli, menjadi layanan Shipper yang paling diminati pelaku usaha di Provinsi Jawa Tengah termasuk Kota Semarang.
Warehouse Manager Gudang Shipper di Semarang Ajar Harris Setiabudi menambahkan, pihaknya mendorong perdagangan antardaerah antarprovinsi dengan memperlancar arus perdagangan dalam negeri dengan pemerataan distribusi layanan logistik dan gudang digital pintar terintegrasi di 35 kota yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Kota
Semarang.
Shipper mengembangkan inovasi teknologi dengan membantu perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) dalam mengelola pesanan, termasuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengemasnya bersama pesanan yang akan dikirim ke tujuan yang sama.
"Upaya ini untuk mengefisiensikan biaya logistik antarkepulauan yang tinggi serta mengurangi ketidakseimbangan distribusi barang akibat belum terintegrasinya konektivitas jaringan logistik nasional. UKM yang menggunakan teknologi Shipper dapat menghemat hingga 20 persen biaya pengiriman," katanya.
Efisiensi biaya lainnya yang dilakukan Shipper adalah dengan mendekatkan lokasi barang UMKM ke lokasi pasarnya melalui pengelolaan lebih dari 300 gudang pintar yang tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia dengan total lebih dari 500.000 meter persegi.
Lima gudang di antaranya yang berlokasi di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi bahkan telah menerapkan standar halal.
Layanan pergudangan Shipper mengintegrasikan pengelolaan gudang, inventori stok, pengelolaan toko online, penjualan, pengiriman, hingga laporan tracking barang secara realtime hanya dengan satu aplikasi.
Hingga saat ini, Shipper telah membantu lebih dari 35.000 penjual online dan ratusan perusahaan berskala besar di berbagai industri.
Lutfiah Nurul Aini, yang merupakan pemilik dari merek baju anak-anak Chubbydut yang berbasis di Kabupaten Semarang ini mengungkapkan pengalamannya menggunakan layanan logistik dan pergudangan digital Shipper.
"Pelanggan Chubbydut kebanyakan berada di kawasan Jakarta dan Jawa Barat sehingga awalnya saya berpikir untuk memiliki gudang dan membawa tim sendiri dari Semarang ke Jakarta, namun saya pasti harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk sewa gudang dan pekerjanya. Kemudian saya mencoba menggunakan layanan logistik dan pergudangan Shipper yang di Jakarta. Setelah berjalan tiga bulan bersama Shipper, Chubbydut mengalami kenaikan penjualan hingga 200 persen," ujarnya.
Sebagai UMKM di daerah, ia merasa sangat terbantu dengan efisiensi biaya dan waktu serta kemudahan logistik Shipper dari awal barang Chubbydut masuk gudang hingga sampai ke pelanggan.
"Sekarang UMKM daerah pun dapat lebih mudah menjangkau pasar nasional dengan jaringan logistik dan pergudangan Shipper," katanya.