Peternak diminta hati-hati bakar sampah pengusir nyamuk di kandang
Kudus (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengimbau para peternak untuk berhati-hati saat membakar sampah guna mengusir nyamuk di kandang ternak karena bisa mengakibatkan kebakaran.
"Kasus kebakaran kandang ternak baru saja terjadi di kandang milik Dedy Supandi, warga Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, pada Rabu (11/5) sekitar pukul 23.30 WIB," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji di Kudus, Kamis.
Akibat lalai mematikan api, kata dia, kandang kambingnya justru terbakar dan mengakibatkan enam ekor kambingnya mati terpanggang. Sedangkan yang selamat hanya satu ekor.
Pembakaran sampah di bawah kandang kambing berukuran 3x2 meter persegi tersebut, bertujuan untuk mengusir nyamuk, namun diduga pemiliknya lupa mematikan sehingga apinya membesar dan membakar kandangnya yang berisi tujuh ekor kambing.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, kerugiannya ditaksir mencapai Rp10 juta.
"Ketika membakar sampah, sebaiknya memang ditunggu hingga apinya benar-benar padam," ujarnya.
Apalagi, ujar dia, saat ini musimnya menuju ke kering basah, sehingga masih terjadi petir dan angin kencang. Ketika membakar sampah lupa mematikan bara apinya, kemudian diterpa angin kencang tentu apinya bisa semakin membesar dan berpotensi membakar benda di dekatnya.
Ia mencatat kasus kebakaran selama dua pekan terakhir ada tiga kasus, yang dua kasus lainnya menimpa rumah warga di Desa Mlati Kidul, Kecamatan Kota, pada 10 Mei 2022, dengan kerugian sekitar Rp3 juta karena bisa ditangani sebelum membakar seluruh rumah.
Akibat kebakaran tersebut, lemari pakaian bekas dan sebagian perabotan rumah tangga hangus terbakar, sedangkan penyebabnya diduga karena korsleting listrik.
Sementara kasus ketiga terjadi di tempat pembuangan sampah sementara di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus, pada 6 Mei 2022. Penyebabnya diduga karena ada orang dengan gangguan kejiwaan membakar sampah, namun api bisa dipadamkan tim pemadam kebakaran.
"Kasus kebakaran kandang ternak baru saja terjadi di kandang milik Dedy Supandi, warga Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, pada Rabu (11/5) sekitar pukul 23.30 WIB," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji di Kudus, Kamis.
Akibat lalai mematikan api, kata dia, kandang kambingnya justru terbakar dan mengakibatkan enam ekor kambingnya mati terpanggang. Sedangkan yang selamat hanya satu ekor.
Pembakaran sampah di bawah kandang kambing berukuran 3x2 meter persegi tersebut, bertujuan untuk mengusir nyamuk, namun diduga pemiliknya lupa mematikan sehingga apinya membesar dan membakar kandangnya yang berisi tujuh ekor kambing.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, kerugiannya ditaksir mencapai Rp10 juta.
"Ketika membakar sampah, sebaiknya memang ditunggu hingga apinya benar-benar padam," ujarnya.
Apalagi, ujar dia, saat ini musimnya menuju ke kering basah, sehingga masih terjadi petir dan angin kencang. Ketika membakar sampah lupa mematikan bara apinya, kemudian diterpa angin kencang tentu apinya bisa semakin membesar dan berpotensi membakar benda di dekatnya.
Ia mencatat kasus kebakaran selama dua pekan terakhir ada tiga kasus, yang dua kasus lainnya menimpa rumah warga di Desa Mlati Kidul, Kecamatan Kota, pada 10 Mei 2022, dengan kerugian sekitar Rp3 juta karena bisa ditangani sebelum membakar seluruh rumah.
Akibat kebakaran tersebut, lemari pakaian bekas dan sebagian perabotan rumah tangga hangus terbakar, sedangkan penyebabnya diduga karena korsleting listrik.
Sementara kasus ketiga terjadi di tempat pembuangan sampah sementara di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus, pada 6 Mei 2022. Penyebabnya diduga karena ada orang dengan gangguan kejiwaan membakar sampah, namun api bisa dipadamkan tim pemadam kebakaran.