Menurut dia, sebanyak 114 orang dewasa, 38 warga lanjut usia, 40 anak, dan satu ibu hamil di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, pada Rabu malam (9/3) hingga Kamis dini hari mengungsi untuk menghindari dampak awan panas guguran Merapi.
"Saat ini kondisi Gunung Merapi sudah melandai," kata Makwan.
Baca juga: Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh 5 km
Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Rabu (9/3) malam lima kali meluncurkan awan panas guguran ke arah tenggara dengan jarak luncur terjauh lima kilometer.
Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal dua kilometer ke arah tenggara pada Kamis dini hari.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi bisa menimbulkan bahaya di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng serta sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.