Purwokerto (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Polisi M Firman L Hakim mengimbau masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mewaspadai dampak perubahan iklim khususnya pada musim hujan yang berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Ada beberapa daerah di Kabupaten Banyumas yang benar-benar harus diantisipasi. Kayak kemarin di Ajibarang sempat ada kejadian longsor, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Selain itu, kata dia, di Sumpiuh juga ada kejadian banjir akibat jebolnya tanggul sungai namun tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.
Baca juga: BMKG Banjarnegara minta warga waspadai peningkatan curah hujan
"Yang perlu sedikit menjadi perhatian bagi saya adalah Gumelar. Banyak warga yang menambang emas di sana," katanya
Ia mengaku sudah beberapa kali menyampaikan bahwa sebenarnya penambangan emas di Gumelar tidak boleh dilakukan karena tidak ada izinnya.
Selain itu, kata dia, aktivitas penambangan emas di Gumelar tergolong sangat berbahaya.
"Kita enggak tahu kedalamannya sampai berapa. Kita berharap dan berdoa bersama-sama jangan sampai longsor," katanya.
Menurut dia, potensi bencana angin puting beliung juga berbahaya terutama bagi pengendara kendaraan bermotor.
"Jangan sampai karena memaksakan diri, harus pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, saat hujan deras, cuaca yang ekstrem, itu dapat berakibat fatal," katanya.
Ia mengatakan perubahan iklim juga dapat berpengaruh terhadap lokasi-lokasi wisata di Kabupaten Banyumas yang rata-rata berada di kaki Gunung Slamet.
"Mudah-mudahan enggak longsor, cuma ini climate change (perubahan iklim, red.), ini salah satu hal yang memang sedikit banyak kita harus berikan atensi," kata Kapolresta.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh mengimbau warga yang bermukim di wilayah Jateng bagian selatan maupun pegunungan tengah Jateng untuk mewaspadai peningkatan curah hujan sebagai dampak dari La Nina.
Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir, tanah longsor, tanah bergerak, dan angin puting beliung untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut pada musim hujan tahun 2021.
"Kewaspadaan musim hujan tahun 2021 ini memang harus dimaksimalkan, karena dibarengi dengan berlangsungnya La Nina yang diprediksikan bisa meningkatkan atau menambah jumlah curah hujan berkisar 40 persen hingga 70 persen. Wilayah Jawa secara umum dan khususnya Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen) tak luput dari pengaruh La Nina tersebut," kata Teguh.
Berita Terkait
Pj Gubernur Jateng imbau pemudik waspadai perubahan cuaca
Jumat, 5 April 2024 8:49 Wib
Asrorun Ni'am: Santri harus jadi pengawas dan agen perubahan
Jumat, 22 Maret 2024 20:14 Wib
Mungkinkah Selat Muria terbentuk dalam waktu dekat?
Jumat, 22 Maret 2024 10:55 Wib
Kilang Cilacap hijaukan Pantai Teluk Penyu untuk mitigasi perubahan iklim
Minggu, 25 Februari 2024 15:47 Wib
RU 4 Goes to School, cara Kilang Cilacap tanamkan perilaku bijak merespons perubahan iklim
Sabtu, 17 Februari 2024 14:36 Wib
Plt Rektor UNS : Generasi muda pagar depan perubahan
Minggu, 28 Januari 2024 7:01 Wib
Sudirman Said: Warga Boyolali dukung gerakan perubahan
Rabu, 24 Januari 2024 20:08 Wib
Danone Indonesia ajak generasi muda peduli perubahan iklim
Kamis, 21 Desember 2023 20:00 Wib