Nasri sendiri tidak membela klub sejak meninggalkan Anderlecht pada 2020, dia hanya tampil delapan kali untuk raksasa Belgia tersebut sebelum cedera mengakhiri musimnya lebih cepat.
Sejak itu, mantan pemain timnas Prancis tersebut bekerja sebagai seorang pandit di saluran televisi Canal+ dan mengatakan kariernya sebagai pemain telah berakhir.
Baca juga: Nasri gabung Kompany di Anderlecht
Nasri mengatakan bahwa hukuman skorsing 18 bulan yang dijatuhkan kepadanya pada 2018 karena menjalani perawatan intravena di sebuah klinik Los Angeles memainkan peran kunci dalam keputusannya untuk pensiun.
"Sebuah momen sangat menyakiti saya dan mengubah hubungan saya dengan sepak bola: skorsing yang saya terima," kata Nasri kepada Le Journal du Dimanche pada Minggu.
"Saya menemukan bahwa (skorsing) itu tidak adil, saya tidak menggunakan produk doping. Itu hanya suntikan vitamin karena saya sakit. Itu memutus jalan saya."
Setelah skorsingnya selesai, Nasri bergabung dengan West Ham dengan kontrak jangka pendek, tetapi hanya bermain enam kali sebelum kontraknya habis dan dia kemudian pindah ke Anderlecht.
"Saya kembali ke West Ham dengan pelatih yang saya kenal (Manuel Pellegrini). Itu sempurna, tetapi saya cedera tiga kali berturut-turut," tambahnya.
Baca juga: West Ham cuci gudang, termasuk Andy Carroll dan Samir Nasri
"Di sana, Vincent Kompany memanggil saya untuk datang ke Anderlecht. Ada sisi emosionalnya, tetapi juga gagasan menjadi pemain dan juga sedikit staf. Saya ingin menjadi pelatih, saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya akan belajar dengannya. Tidak berjalan sesuai rencana. Kemudian kompetisi dihentikan karena pandemi COVID-19."
"Setelah itu, saya tidak ingin melanjutkan lagi. Tidak ada tantangan yang menonjol bagi saya dan saya tidak bisa melihat diri saya kembali ke Prancis bila bukan bermain untuk Marseille."
Nasri adalah lulusan akademi Marseille dan membuat debut profesionalnya untuk klub Prancis itu pada tahun 2004 saat berusia 17 tahun.
Sejak itu, dia mencatatkan 166 penampilan selama empat tahun untuk tim Ligue 1 itu sebelum diboyong oleh Arsenal.
Nasri mencetak 27 gol dalam tiga musimnya untuk The Gunners sebelum pindah ke Manchester City pada 2011, dan kemudian memenangi dua gelar Liga Premier Inggris serta Piala Liga.
Baca juga: Kontrak segera berakhir, masa depan Nasri di West Ham tidak jelas
Namun, cedera mulai memengaruhi karier Nasri di City dan membuatnya hanya bermain 12 kali di Liga Premier Inggris pada musim 2015-16.
Dia sulit mendapatkan tempatnya lagi sebagai pemain reguler di City dan harus dipinjamkan ke Sevilla pada musim berikutnya, di mana dia tampil 30 kali.
Setelah itu, dia mengakhiri bergabung dengan Antalyaspor pada 2017 dengan kontrak dua tahun. Namun, kontraknya dihentikan pada Januari 2018 karena cedera mengganggu kariernya di Turki.
Beberapa pekan setelah meninggalkan Turki, dia dijatuhi skorsing selama enam bulan oleh UEFA karena melanggar aturan anti-doping, yang akhirnya diperpanjang setahun lagi.
Sedangkan di level internasional, Nasri telah 41 kali berseragam timnas Prancis dan mencetak lima gol, dengan penampilan terakhirnya saat timnya menelan kekalahan 0-2 atas Ukraina pada play-off Piala Dunia 2013.
Baca juga: Samir Nasri "tidak tahu mengenai peraturan" larangan doping