Temanggung (ANTARA) - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi memantau langsung pembelian tembakau rajangan kering dari petani di gudang pabrik rokok di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis.
Di gudang perwakilan pabrik rokok PT Gudang Garam, dia melihat proses pembelian tembakau mulai dari penakaran kualitas, pemberian label harga setelah dinyatakan masuk kualifikasi yang ditetapkan, hingga masuknya tembakau ke dalam gudang untuk disimpan.
Dalam kunjungan tersebut, Budi didampingi sejumlah pejabat kementerian bersama beberapa kepala desa dan mantan kepala desa dari daerah penghasil tembakau di kabupaten tersebut.
Saat pemantauan dia berdialog dengan beberapa grader PT Gudang Garam dan kepala desa serta mantan kepala desa terkait dengan jual beli tembakau selama ini terutama pada masa panen 2021.
Ia juga menggali informasi pengaruh tembakau sebagai komoditas andalan terhadap kehidupan warga desa, terutama dalam upaya peningkatan kesejahteraan.
Budi mengatakan kehadirannya untuk mengetahui lebih mendalam tentang pertembakauan terutama dalam peningkatan ekonomi di desa. Tembakau selama ini menjadi komoditas andalan warga di Temanggung dan punya efek berganda di berbagai sektor.
"Sebagai komoditas andalan, tembakau harus dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan di desa," katanya.
Ia berharap pada pabrik rokok untuk dapat menolong petani dengan membeli tembakau hasil budidaya dengan harga yang menguntungkan sehingga ada geliat ekonomi di pedesaan apalagi kini pada masa pandemi COVID-19.
"Petani harus ditolong jangan sampai semakin terpuruk. Pabrik mohon membeli tembakau rakyat dengan harga menguntungkan," katanya.
Menurut dia, pembelian tembakau itu akan berdampak pada ketahanan desa.
Kepala Desa Campurejo Agus Setiawan mengatakan tembakau selama ini menjadi komoditas andalan petani di Temanggung. Tembakau punya efek ganda, jika tembakau berhasil maka perekonomian di desa dan kabupaten meningkat.
"Bila tembakau harganya rendah dan budidaya gagal, perekonomian menjadi lesu, perekonomian di desa juga lesu, terjadi penurunan tingkat kesejahteraan warga desa," katanya.
Ia mengatakan pembangunan di desa berjalan baik seiring keberhasilan budi daya tembakau. Di desa punya kotak infaq hasil budi daya tembakau untuk menambah pembiayaan pembangunan di desa.
"Keberhasilan budi daya tembakau, dana yang terkumpul bisa sampai puluhan juta hanya dalam dua bulan, bahkan ada yang sampai menyentuh ratusan juta," katanya.
Ia berharap pabrik rokok dapat membeli habis tembakau hasil budi daya rakyat dengan harga yang menguntungkan sehingga perekonomian di desa bergerak.