Temanggung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah meluncurkan aplikasi Si Asmara (Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar) untuk mengantisipasi kesalahan administrasi dan mendukung kecepatan layanan di masa pandemi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei di Temanggung, Kamis, mengatakan Dinas Kesehatan menerima surat masuk maupun keluar sekitar 10 hingga 50 surat setiap hari.
"Melalui inovasi Si Asmara ini, surat keluar maupun surat masuk dapat terakomodasi dengan baik. Tidak ada lagi surat bernomor ganda, surat hilang maupun surat yang tidak tahu tindak lanjutnya seperti apa," katanya.
Baca juga: Jateng luncurkan aplikasi "Si Pelem Keprok"
Baca juga: Permudah pengawasan ASN, Pekalongan luncurkan aplikasi Simantap
Ia menjelaskan melalui aplikasi ini surat masuk akan discan atau difoto, nanti sekretaris dinas maupun kepala dinas tinggal klik melalui aplikasi, sehingga tidak menunggu pejabat tersebut di ruangannya.
"Jika pejabat tersebut rapat di luar kantor atau di mana pun, kalau buka aplikasi ini tetap bisa melakukan disposisi kepala bidang-bidang yang ada, sehingga bisa langsung ditindaklanjuti," katanya.
Selain itu, melalui aplikasi Si Asmara ini benar-benar memberikan informasi kepada masyarakat, karena surat yang masuk tindak lanjutnya seperti apa sudah bisa segera kelihatan.
"Bagaimana masyarakat sering memberikan surat, bagaimana tindak lanjut surat tersebut, semua bisa terpantau dengan aplikasi tersebut," katanya.
Ia berharap aplikasi Si Asmara ini bisa dimanfaatkan oleh perangkat daerah yang lain.
Penggagas Si Asmara yang juga Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Kabupaten Temanggung Murtutiningsih mengatakan dalam peluncuran Si Asmara ini juga dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petugas dari 26 Puskesmas di Kabupaten Temanggung.
Ia menuturkan pembuatan aplikasi ini terinspirasi waktu sekretaris dinas minta surat ternyata ada surat yang hilang.
"Hal itu yang mendasari kami untuk membuat rancangan aplikasi tersebut. Apalagi, dalam masa pandemi ini membutuhkan layanan yang serba cepat, terutama keperluan data harus bisa segera ditindaklanjuti," katanya.
Berita Terkait
Sinergi BPJS Kesehatan Purwokerto dan Dinkes optimalkan kualitas layanan peserta JKN
Kamis, 2 Mei 2024 9:27 Wib
Dinkes catat kasus penyakit DBD di Boyolali mulai berkurang
Kamis, 25 April 2024 8:46 Wib
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib