Pemkot Surakarta bagikan konsentrator oksigen ke luar daerah
Sukoharjo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jateng mulai membagikan konsentrator oksigen ke beberapa daerah lain yang ada di wilayah Soloraya untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan COVID-19.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Sukoharjo, Senin mengatakan sudah membagikan konsentrator oksigen ke dua daerah, yakni di Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
Ia mengatakan dipilihnya daerah-daerah di Soloraya untuk tujuan distribusi konsentrator oksigen karena letaknya yang berdekatan dengan Kota Solo sehingga kondisi COVID-19 di daerah tersebut akan mempengaruhi laju COVID-19 di Solo.
"Harapannya Sukoharjo sehat maka Solo juga sehat karena dua-duanya berdekatan, masalah COVID-19 harus bergandengan, tidak bisa jalan sendiri-sendiri," katanya.
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut bisa membantu menekan angka kematian khususnya di Soloraya.
"Sebelum ke sini saya sudah ke Karanganyar, besok lanjut Boyolali, Wonogiri, Klaten. Total yang dibagikan per daerah 100, kalau bantuan dari Singapura ada 1.000 datang ke Solo," katanya.
Meskipun saat ini angka COVID-19 sudah cukup terkendali, dikatakannya, persediaan oksigen harus tetap diperhatikan, terutama untuk menghadapi gelombang-gelombang berikutnya.
"Semoga tidak ada (gelombang berikutnya) tetapi kita harus siap kapan saja dan untuk menekan angka kematian, oksigen paling utama dan krusial," katanya.
Terkait hal itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan bantuan konsentrator oksigen dari Pemkot Surakarta tersebut akan segera dibagikan ke 12 puskesmas yang ada di daerah tersebut.
"Kalau kebutuhan oksigen di rumah sakit yang ada di Sukoharjo saat ini sekitar 2.400 m3. Alhamdulillah angka BOR (tingkat keterisian rumah sakit) juga sudah turun jadi 55 persen," katanya.
Senada, Bupati Karanganyar Juliyatmono berharap agar pemberian bantuan tersebut bisa segera memulihkan kesehatan masyarakat, dengan demikian ekonomi juga segera pulih.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Sukoharjo, Senin mengatakan sudah membagikan konsentrator oksigen ke dua daerah, yakni di Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
Ia mengatakan dipilihnya daerah-daerah di Soloraya untuk tujuan distribusi konsentrator oksigen karena letaknya yang berdekatan dengan Kota Solo sehingga kondisi COVID-19 di daerah tersebut akan mempengaruhi laju COVID-19 di Solo.
"Harapannya Sukoharjo sehat maka Solo juga sehat karena dua-duanya berdekatan, masalah COVID-19 harus bergandengan, tidak bisa jalan sendiri-sendiri," katanya.
Ia berharap dengan adanya bantuan tersebut bisa membantu menekan angka kematian khususnya di Soloraya.
"Sebelum ke sini saya sudah ke Karanganyar, besok lanjut Boyolali, Wonogiri, Klaten. Total yang dibagikan per daerah 100, kalau bantuan dari Singapura ada 1.000 datang ke Solo," katanya.
Meskipun saat ini angka COVID-19 sudah cukup terkendali, dikatakannya, persediaan oksigen harus tetap diperhatikan, terutama untuk menghadapi gelombang-gelombang berikutnya.
"Semoga tidak ada (gelombang berikutnya) tetapi kita harus siap kapan saja dan untuk menekan angka kematian, oksigen paling utama dan krusial," katanya.
Terkait hal itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan bantuan konsentrator oksigen dari Pemkot Surakarta tersebut akan segera dibagikan ke 12 puskesmas yang ada di daerah tersebut.
"Kalau kebutuhan oksigen di rumah sakit yang ada di Sukoharjo saat ini sekitar 2.400 m3. Alhamdulillah angka BOR (tingkat keterisian rumah sakit) juga sudah turun jadi 55 persen," katanya.
Senada, Bupati Karanganyar Juliyatmono berharap agar pemberian bantuan tersebut bisa segera memulihkan kesehatan masyarakat, dengan demikian ekonomi juga segera pulih.