Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan pandemi menuntut usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk go digital atau melek digital untuk mempertahankan pasar.
"Di tengah pandemi, pada era disrupsi dan revolusi industri 4.0. UMKM dipaksa, mau tidak mau go digital. Sebelumnya masih offline, belum jemput bola, sekarang mau tidak mau go digital," kata Gibran di sela Penandatanganan Kesepakatan Bersama Shopee dengan Pemkot Surakarta di Hotel Alila Solo, Jumat.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 ini memberikan dampak pada keterbatasan aktivitas penjualan. Meski demikian, kondisi tersebut membuat pelaku usaha menjadi lebih melek digital termasuk berani mencoba berjualan lewat "marketplace".
Mengenai kerja sama tersebut, ia berharap Shopee yang merupakan "marketplace" besar di Indonesia bisa memberikan pendampingan kepada pelaku usaha sehingga UMKM di Kota Solo bisa naik kelas.
"Kami sudah tanda tangan kerja sama, saya ingin UMKM Solo agar dibina sehingga bisa naik kelas. Saya yakin produk asli Solo sangat berkualitas dan diminati banyak orang. Kerajinan tangan, makanan, batiknya bisa menembus pasar nasional dan internasional. Komitmen Shopee sangat berpengaruh ke UMKM di kota Solo," katanya.
Salah satu pendampingan yang bisa dilakukan, yaitu manajemen usaha. Menurut dia, saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum "bankable" sehingga belum bisa mengakses pembiayaan perbankan.
"Banyak UMKM belum 'bankable', harapannya Shopee bisa mendampingi agar UMKM bisa memanajemen 'cash flow'. Ini masalah klasik UMKM, selanjutnya harapannya agar UMKM ini tambah cabang, tambah kapasitas produksi," katanya.
Ia mengatakan upaya tersebut diharapkan tidak hanya datang dari Shopee tetapi juga"marketplace" yang lain.
"Ini salah satu komitmen Pemerintah Kota Solo untuk memulihkan ekonomi Solo. Kami akan terbuka kepada pihak yang ingin membantu UMKM Solo. Perlu sedikit sentuhan, branding, packaging, pasti produk UMKM Solo bisa bersaing dengan produk kota lain," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah awal dari kolaborasi jangka panjang untuk mempersiapkan UMKM Solo memasuki pasar global.
"UMKM adalah bisnis utama dari Shopee, kami terus membantu mengembangkan UMKM berkembang di pasar Indonesia dan luar, di antaranya dari sisi edukasi, pendanaan, hingga membuka akses pasar," katanya.
Dari 4 juta UMKM yang tergabung dalam Shopee, kata dia, sebanyak 40.000 di antaranya merupakan UMKM dari Kota Solo. Dari total tersebut, 5.000 di antaranya memiliki toko aktif.
"Harapannya melalui kerja sama ini pelaku UMKM makin termotivasi mengembangkan produk mereka. Ini permulaan baik bagi pejuang UMKM Kota Surakarta," katanya.
Baca juga: Tokopedia tindak tegas pelapak jual Gedung DPR
Baca juga: Korean wave, Mamonde hadir di pasar Indonesia bersama Shopee