Boyolali tetap layani vaksinasi selama Ramadhan
Boyolali, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan pihaknya tetap melayani kegiatan vaksinasi COVID-19 seperti biasa kepada masyarakat sesuai prioritas selama puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
"Vaksinasi selama bulan puasa Ramadhan akan tetap dilayani seperti biasa karena sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa," kata Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina, di Boyolali, Senin.
"Untuk itu, kami akan tetap menyelenggarakan vaksinasi di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Boyolali sesuai jam kerja," tambahnya.
Namun, pihaknya juga menerima jika ada kemungkinan anggota masyarakat kurang yakin hal tersebut sehingga menghormati pendapatnya untuk menunda jadwal waktu pelaksanaan vaksinasi dengan menunggu setelah selesai bulan puasa.
Ia menjelaskan Dinkes Boyolali hingga saat ini, program vaksinasi sudah menerima sebanyak 68.750 dosis dengan rincian jenis Sinovac sebanyak 62.750 dosis dan Astrazeneca sebanyak 6.000 dosis.
Vaksin Sinovac hampir semuanya sudah diberikan kepada sasaran, dan masyarakat di Boyolali hingga saat ini, yang sudah divaksinasi total sebanyak 26.262 sasaran untuk dosis pertama dan 20.169 sasaran dosis kedua.
Vaksin jenis Astrazeneca rencana baru akan divaksikan kepada sasaran antara lain kelompok lansia, perangkat desa, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Boyolali, pada mulai Selasa (13/4) hingga Jumat (16/4). Sedangkan, sasaran lain masih menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Kegiatan vaksinasi untuk guru sudah hampir diselesaikan.
Dia mengatakan untuk tenaga pengajar mulai tingkat PAUD, TK, SD, dan ditambah SMP dan SMA yang akan melaksanakan uji coba pembelajaraan tatap muka (PTM) vaksinasi masih berlangsung.
Namun, vaksinasi guru untuk minggu ini akan diselesaikan semuanya yang berasal dari SMP negeri maupun swasta atau MTs.
"Untuk vaksinasi guru SD dan SMP sederajat di Boyolali yang akan divaksin minggu ini, semua 6.595 sasaran. Sehingga, diharapkan semua mendapat suntikan kedua bisa selesai hingga akhir April ini. Semua SD/MI dan SMP/MTs di Boyolali pada awal Mei sudah siap untuk PTM," katanya.
"Vaksinasi selama bulan puasa Ramadhan akan tetap dilayani seperti biasa karena sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa," kata Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S Survivalina, di Boyolali, Senin.
"Untuk itu, kami akan tetap menyelenggarakan vaksinasi di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Boyolali sesuai jam kerja," tambahnya.
Namun, pihaknya juga menerima jika ada kemungkinan anggota masyarakat kurang yakin hal tersebut sehingga menghormati pendapatnya untuk menunda jadwal waktu pelaksanaan vaksinasi dengan menunggu setelah selesai bulan puasa.
Ia menjelaskan Dinkes Boyolali hingga saat ini, program vaksinasi sudah menerima sebanyak 68.750 dosis dengan rincian jenis Sinovac sebanyak 62.750 dosis dan Astrazeneca sebanyak 6.000 dosis.
Vaksin Sinovac hampir semuanya sudah diberikan kepada sasaran, dan masyarakat di Boyolali hingga saat ini, yang sudah divaksinasi total sebanyak 26.262 sasaran untuk dosis pertama dan 20.169 sasaran dosis kedua.
Vaksin jenis Astrazeneca rencana baru akan divaksikan kepada sasaran antara lain kelompok lansia, perangkat desa, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Boyolali, pada mulai Selasa (13/4) hingga Jumat (16/4). Sedangkan, sasaran lain masih menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Kegiatan vaksinasi untuk guru sudah hampir diselesaikan.
Dia mengatakan untuk tenaga pengajar mulai tingkat PAUD, TK, SD, dan ditambah SMP dan SMA yang akan melaksanakan uji coba pembelajaraan tatap muka (PTM) vaksinasi masih berlangsung.
Namun, vaksinasi guru untuk minggu ini akan diselesaikan semuanya yang berasal dari SMP negeri maupun swasta atau MTs.
"Untuk vaksinasi guru SD dan SMP sederajat di Boyolali yang akan divaksin minggu ini, semua 6.595 sasaran. Sehingga, diharapkan semua mendapat suntikan kedua bisa selesai hingga akhir April ini. Semua SD/MI dan SMP/MTs di Boyolali pada awal Mei sudah siap untuk PTM," katanya.