Semarang (ANTARA) - Komunitas Mahasiswa Bergerak Salatiga menilai dengan bekerja dan belajar di masa pandemi yang mengharuskan berkegiatan hanya di rumah, tidak menjadikan pengalaman melihat keberagaman dari luar menjadi berkurang.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Komunitas Mahasiswa Bergerak yakni dengan mengajarkan anak-anak mengenal ragam perbedaan dan menghormatinya untuk bekal anak agar berkomunikasi, bersosialisasi, serta memiliki kepercayaan diri melalui Gema Festival.
Serangkaian kegiatan festival dengan tema “Beauty in Diversity” tersebut menyuguhkan puppetaria yang di tampilkan oleh Komunitas Puppeter Indonesia, kegiatan mendongeng oleh Kak Abigail, kegiatan story telling oleh Kak Rona Mentari dan Kak Kanya Cittasari, serta penampilan musik oleh Gemakustik, Dinpersip Band dan Rumah Pancasila Band.
Mega Herawati, founder dari Komunitas Bergerak sekaligus penanggung jawab Gema Festival menjelaskan pertunjukan tersebut berlangsung dalam salah satu rangkaian dari kegiatan Gema Festival dengan puncak acara pada Minggu, 31 Januari 2021.
"Gema Festival merupakan salah satu bentuk nyata bahwa Pandemi COVID-19 bukan menjadi suatu alasan untuk saya, Komunitas Mahasiswa Bergerak Salatiga, dan kita semua untuk berhenti berkarya. Karena kami percaya bahwa kebaikan dan kebahagiaan harus terus bergerak," katanya.
Menurutnya ada banyak manfaat yang didapatkan oleh orang tua dan anak melalui kegiatan puncak acara Gema Festival tersebut.
"Acara puncak Gema Festival ini adalah untuk lebih mengenalkan Komunitas Mahasiswa Bergerak yang intens di bidang pendidikan anak di daerah. Acara puncak ini bertemakan toleransi dimana kita ketahui bersama bahwa Kota Salatiga terkenal dengan kota yg memiliki toleransi yang tinggi,” kata Raihan Gilang, Ketua acara Gema Festival.
Dalam seluruh rangkaian GEMA Festival antusiasme para peserta terlihat mulai dari kelas kreatif yang diikuti oleh anak-anak sekolah dasar, peserta webinar yang meluas hingga berbagai daerah tidak hanya dari Kota Salatiga, hingga launching boardgame yang diikuti oleh berbagai komunitas pendidikan anak di Salatiga, Semarang, dan Solo.
"Bagus, menghibur sekaligus mengedukasi. Tetap ada pembelajaran yang didapat namun dengan cara yang lebih interaktif”, kata salah satu orang tua peserta.
Berita Terkait
Pemkot Pekalongan siagakan petugas SAR di 0ppTPS rawan banjir
Jumat, 15 November 2024 20:10 Wib
Pemkot Tegal canangkan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan
Jumat, 15 November 2024 20:10 Wib
Pemkab Batang dan Bank Jateng luncurkan KKI QRIS
Jumat, 15 November 2024 19:52 Wib
Pemkab Batang hadirkan layanan ketenagakerjaan terpadu di KITB
Jumat, 15 November 2024 19:49 Wib
Kodam Diponegoro bangun dua jembatan gantung di Kabupaten Tegal
Jumat, 15 November 2024 18:52 Wib
Luthfi: Gen Z punya peran strategis penggerak kemajuan Jateng
Jumat, 15 November 2024 18:51 Wib
KPU Kota Semarang mulai pengepakan logistik Pilkada 2024
Jumat, 15 November 2024 18:21 Wib
BPBD Kota Semarang pastikan EWS banjir berfungsi baik
Jumat, 15 November 2024 16:50 Wib