Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta hingga saat ini masih terus membagikan gawai untuk siswa agar bisa mengikuti proses belajar secara daring selama pandemi COVID-19.
"Sebetulnya kondisi pendidikan di Indonesia sama, namun Pemkot Surakarta punya kemauan untuk memberikan solusi, yaitu yang tidak punya HP kami carikan bantuan," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di sela pemberian gawai untuk para siswa di Solo, Jumat.
Meski demikian, ia berpesan kepada para siswa maupun orang tua agar gawai tersebut tidak berpindah tangan karena tujuannya adalah untuk belajar para siswa. Ia juga meminta kepada orang tua agar jangan meminjam gawai siswa untuk meminimalisasi paparan COVID-19 di kalangan anak.
"Dipakai untuk belajar, tidak boleh untuk 'game'. Di situ ada kuota yang bisa dipakai untuk belajar, kami akan berikan minimal sampai akhir tahun karena sampai saat ini masih daring, kalaupun boleh tatap muka baru 50 persen," katanya.
Kali ini, gawai yang diberikan kepada siswa sebanyak 176 unit yang merupakan bantuan dari panitia Natal, BPN, dan PKK. Untuk para penerima berasal dari siswa SMPN 1, SMPN 11, SMPN 14, dan SMPN 18 Surakarta.
Sementara itu, untuk memaksimalkan pembelajaran secara daring, pihaknya tengah mengembangkan radio pendidikan dan televisi pendidikan. Meski demikian, saat ini untuk pengoperasiannya masih menunggu izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Pemkot sudah berupaya ada radio pendidikan dan TV pendidikan.
Harapannya menteri segera mengeluarkan izinnya," katanya.
Selain itu, selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali yang akan dilakukan tanggal 11-25 Januari 2021, pihaknya meminta kepada seluruh siswa di Kota Solo untuk tidak banyak melakukan aktivitas.
"Anak-anak tidak boleh kena sanksi, karena warga yang tanpa menggunakan masker keluar rumah akan diambil Satpol PP suruh membersihkan sungai, setelah itu akan saya stabilo, 'iki wingi entuk HP kok ora bersyukur' (sudah dapat HP tetapi tidak bersyukur), nanti orang tua dipanggil," katanya.