Amy Chan, seorang kolumnis yang seringkali memberikan nasihat hubungan selama lebih dari satu dekade dan penulis buku "Breakup Bootcamp: The Science of Rewiring Your Heart" mengatakan, Anda mungkin mencoba menunjukkan teman Anda akan lebih baik tanpa mantan pacarnya, namun mengumbar kebencian bukan cara terbaik untuk membantu sobat Anda move-on.
"Sangat mudah untuk terhubung dengan rasa sakit dan itu sebenarnya tidak membantu Anda dalam jangka panjang. Ini seperti memiliki junk food. Anda merasa baik saat ini dan itu sebenarnya merugikan Anda di kemudian hari," kata Chan seperti dikutip dari Insider, Minggu.
Baca juga: Putus cinta di tengah COVID-19? coba lakukan ini
Alih-alih menghina mantan pacar teman Anda, prioritaskan untuk mengalihkan pikirannya dari patah hati dan hubungan asmara yang gagal.
Chan menyarankan Anda untuk menunjukkan dukungan dengan cara yang lebih nyata untuk mengeluarkan mereka dari kesedihan usai putus.
"Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami putus cinta adalah mereka akan melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat merugikan, misalnya mengisolasi diri. Mereka mungkin berhenti makan. Jika Anda melihat teman Anda kesulitan mengurus dirinya sendiri, dorong dia untuk keluar dari kondisi itu," kata dia.
Ajaklah teman Anda Anda berjalan-jalan di sekitar lingkungan agar mereka mau keluar sejenak dari rumah.
Jika rumah Anda jauh dari teman Anda itu, Anda dapat melakukan pendekatan virtual, seperti menulis dan mengirimkan surat elektronik.
"Ketika orang yang sedang bersedih memiliki keinginan untuk menghubungi mantannya atau melihat-lihat feed media sosial mantannya, mereka sebenarnya bisa mencari cara lain untuk mendapatkan dopamin itu," kata Chan.
Hal lain yang sebaiknya tak Anda lakukan, daripada mengatakan, 'Semuanya terjadi karena suatu alasan,' dengarkan curahan hati teman Anda.
Mungkin sulit untuk memahami alasan terjadinya perpisahan, tetapi Anda tidak boleh mencoba menenangkan teman yang patah hati dengan kalimat "Semuanya terjadi karena suatu alasan".
Chan mengatakan sentimen ini bisa terasa melemahkan orang yang baru melajang dan masih sedih atas kepergian kekasih mereka.
Anda cukup memberi tahunyabahwa Anda ada di sisinya untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan, apakah baik atau buruk.
"Saya pikir pada awalnya yang kita butuhkan adalah mengetahui kita tidak sendiri, kita aman dan tidak dihakimi," demikian tutur Chan.
Baca juga: "Lovesick Girls" BLACKPINK ajak pendengar "move on" dari patah hati
Baca juga: Cerita Nino RAN patah hati lewat single "Pergilah"
Baca juga: Sindrom "broken heart" penyakit "ambyar"