Cilacap (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, melakukan penangkaran terhadap rusa timor (Rusa timorensis) sebagai upaya pelestarian hewan liar yang dilindungi, kata General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto.
"Pertumbuhan rusa timor sebagai hewan endemik khas Jawa-Bali hanya tinggal 10 persen, hal ini menjadi alasan bagi Kilang Pertamina Cilacap untuk melakukan penangkaran. Harapannya, rusa ini akan berkembang makin banyak, sehingga Pertamina berkontribusi menekan tingkat pengurangan populasi rusa timor," katanya.
Joko mengatakan hal itu saat meresmikan Taman Penangkaran Rusa Timor di kompleks Rumah Dinas Perusahaan (RDP) Gunung Simping, Cilacap, Selasa (9/12), yang ditandai dengan pelepasan lima ekor rusa timor serta disaksikan oleh Kepala Kepala Resor Konservasi Wilayah (RKW) II Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Dedi Rusyanto.
Acara tersebut juga dihadiri pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, jajaran manajemen Pertamina RU Cilacap dan Ketua beserta Pengurus Persatuan Wanita Patra (PWP).
Baca juga: Kado HUT Ke-63 Pertamina, Kilang Langit Biru Cilacap diresmikan
Lebih lanjut, Joko mengatakan taman konservasi tersebut diberi nama "Adaptif Park" yang merupakan implementasi salah satu "core value" Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Akhlak-Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Dengan adanya 'Adaptif Park' ini, berarti Pertamina RU IV Cilacap telah memiliki tiga tempat konservasi, melengkapi Taman Konservasi Pohon Langka Wijayakusuma Keraton asal Pulau Majethi (selatan Pulau Nusakambangan, red.) dan Taman Konservasi Burung Merak," katanya.
Sementara itu, Kepala RKW II Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto mengharapkan upaya konservasi tersebut akan berdampak terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar dan memotivasi para pemerhati lingkungan untuk meningkatkan upaya konservasi, baik eksitu maupun insitu.
"Untuk kesekian kalinya, kami turut bangga atas inisiatif dan peran Pertamina terhadap konservasi keanekaragaman hayati, khususnya di Kabupaten Cilacap. Kami akan dukung dengan melakukan pendampingan agar upaya konservasi ini berhasil," katanya.
Menurut dia, empat ekor rusa betina dan satu ekor rusa jantan yang dilepas di "Adaptif Park" tersebut dinyatakan legal, dibuktikan dengan sertifikat yang diberikan Kepala BKSDA Jateng kepada GM RU IV Cilacap.
"Ada filosofinya mengapa hanya ada satu ekor jantan dengan empat betina berkaitan dengan sex ratio rusa jantan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan," katanya.
Baca juga: Pertamina RU IV Cilacap gelar Audit Supreme
Baca juga: Tenaga ahli KSP tinjau proyek RDMP dan persiapan biorefinery di Pertamina Cilacap
Berita Terkait
Pertamina Patra Niaga JBT tegaskan jaga operasional lembaga penyalur
Rabu, 13 November 2024 15:18 Wib
Kilang Cilacap kenalkan industri migas sejak dini kepada anak-anak TK
Senin, 11 November 2024 9:30 Wib
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
Minggu, 10 November 2024 13:55 Wib
Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
Senin, 4 November 2024 9:39 Wib
Produk mitra binaan Pertamina hadir di Indonesia Week Hong Kong 2024
Minggu, 3 November 2024 19:20 Wib
Harga terbaru BBM nonsubsidi Pertamina
Jumat, 1 November 2024 13:18 Wib
Helpdesk SPBU dan PCC 135 jadi solusi cepat daftar QR Code Pertalite
Kamis, 31 Oktober 2024 15:02 Wib
Keelokan Puncak Patra bangkitkan denyut ekonomi di perbatasan
Rabu, 30 Oktober 2024 11:03 Wib