Dandim Banyumas: Medsia sosial itu pisau bermata dua
Purwokerto (ANTARA) - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Candra mengibaratkan media sosial sebagai pisau bermata dua karena bisa memberikan dampak positif maupun negatif.
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi berdampak pada derasnya informasi yang mengalir dari berbagai sumber seperti media sosial," kata Dandim Letkol Inf. Candra saat membuka kegiatan Peningkatan Kemampuan Apkowil (Aparat Komando Wilayah) Tersebar Tahun Anggaran 2020 di Aula Kodim 0701/Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, informasi melalui media sosial tersebut dapat berdampak positif terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Akan tetapi, kata dia, hal itu juga bisa menjadi perhatian apabila informasi tersebut bersifat provokasi atau hoaks.
"Media sosial ini ibarat pisau bermata dua, bisa positif juga bisa negatif. Jika konten media sosial itu negatif, tentu akan berdampak terhadap disintegrasi, kita perlu cermat dan cerdas menyikapi hal tersebut dan mampu menyaring informasi dan berita yang masuk," katanya.
Oleh karena itu, Dandim meminta agar anggota TNI khususnya bintara pembina desa (babinsa) wajib memperkuat ideologi Pancasila serta memiliki wawasan kebangsaan, ber-Bhinneka Tunggal Ika, serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, analis konten Media Sosial Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banyumas Anggit Pamungkas mengajak anggota babinsa untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana publikasi kegiatan di wilayah kerjanya.
"Ini sudah eranya platform media sosial, suka tidak suka, senang tidak senang, harus mengikuti perkembangan teknologi. Maka, banyak sekali sebenarnya kegiatan para babinsa yang bisa dipublikasi melalui media sosial," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan tentang pentingnya publikasi melalui media sosial, yakni selain biaya yang relatif murah, jika dikelola dengan baik, pesan yang akan disampaikan juga akan mudah tersebar serta mudah diketahui oleh masyarakat.
"Saya yakin para babinsa saat ini sudah akrab dengan media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Manfaatkan dengan baik, tentunya dengan diimbangi kemampuan dalam berliterasi," katanya.
Menurut dia, babinsa juga dapat berperan aktif dalam menangkal berita bohong atau hoaks yang ada di lingkungan masyarakat.
Saat ini, kata dia, hoaks begitu mudah tersebar dan sangat meresahkan masyarakat.
"Di sinilah peran babinsa untuk memberikan pencerahan sekaligus edukasi kepada warga agar keamanan dan kenyamanan tetap terjaga," katanya.
Ia menegaskan bahwa TNI merupakan garda depan menjaga keutuhan NKRI.
"Saat ini banyak sekali info menyesatkan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Maka, di sinilah babinsa wajib hadir memberi pencerahan agar iklim kondusif masyarakat tetap terjaga," katanya.
Baca juga: TNI ingatkan prajurit bijak bermedia sosial
Baca juga: Kementerian Kominfo bantah akan blokir media sosial
"Pesatnya perkembangan teknologi informasi berdampak pada derasnya informasi yang mengalir dari berbagai sumber seperti media sosial," kata Dandim Letkol Inf. Candra saat membuka kegiatan Peningkatan Kemampuan Apkowil (Aparat Komando Wilayah) Tersebar Tahun Anggaran 2020 di Aula Kodim 0701/Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, informasi melalui media sosial tersebut dapat berdampak positif terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Akan tetapi, kata dia, hal itu juga bisa menjadi perhatian apabila informasi tersebut bersifat provokasi atau hoaks.
"Media sosial ini ibarat pisau bermata dua, bisa positif juga bisa negatif. Jika konten media sosial itu negatif, tentu akan berdampak terhadap disintegrasi, kita perlu cermat dan cerdas menyikapi hal tersebut dan mampu menyaring informasi dan berita yang masuk," katanya.
Oleh karena itu, Dandim meminta agar anggota TNI khususnya bintara pembina desa (babinsa) wajib memperkuat ideologi Pancasila serta memiliki wawasan kebangsaan, ber-Bhinneka Tunggal Ika, serta menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, analis konten Media Sosial Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Banyumas Anggit Pamungkas mengajak anggota babinsa untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana publikasi kegiatan di wilayah kerjanya.
"Ini sudah eranya platform media sosial, suka tidak suka, senang tidak senang, harus mengikuti perkembangan teknologi. Maka, banyak sekali sebenarnya kegiatan para babinsa yang bisa dipublikasi melalui media sosial," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan tentang pentingnya publikasi melalui media sosial, yakni selain biaya yang relatif murah, jika dikelola dengan baik, pesan yang akan disampaikan juga akan mudah tersebar serta mudah diketahui oleh masyarakat.
"Saya yakin para babinsa saat ini sudah akrab dengan media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Manfaatkan dengan baik, tentunya dengan diimbangi kemampuan dalam berliterasi," katanya.
Menurut dia, babinsa juga dapat berperan aktif dalam menangkal berita bohong atau hoaks yang ada di lingkungan masyarakat.
Saat ini, kata dia, hoaks begitu mudah tersebar dan sangat meresahkan masyarakat.
"Di sinilah peran babinsa untuk memberikan pencerahan sekaligus edukasi kepada warga agar keamanan dan kenyamanan tetap terjaga," katanya.
Ia menegaskan bahwa TNI merupakan garda depan menjaga keutuhan NKRI.
"Saat ini banyak sekali info menyesatkan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Maka, di sinilah babinsa wajib hadir memberi pencerahan agar iklim kondusif masyarakat tetap terjaga," katanya.
Baca juga: TNI ingatkan prajurit bijak bermedia sosial
Baca juga: Kementerian Kominfo bantah akan blokir media sosial