"Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" kuatkan Satgas Jogo Tonggo
Ternyata aktivitas masyarakat dalam bingkai kearifan lokal sudah sangat baik dijalankan.
Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kota Magelang, Jawa Tengah memperkuat kinerja Satuan Tugas Jogo Tonggo di setiap rukun warga dalam penanganan dan pencegahan penularan COVID-19.
"Kedatangan kami di sini untuk menguatkan Satgas Jogo Tonggo di tiap RW (Rukun Warga). Ada 12 RW dan semuanya sudah memiliki Satgas Jogo Tonggo," katanya saat melanjutkan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah di Magelang, Selasa.
Baca juga: Satgas Jogo Tonggo Karimunjawa jadi garda terdepan adaptasi kebiasaan baru
Dalam kunjungan itu, ia memberikan motivasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan pandemi virus corona jenis baru itu, terutama penerapan protokol kesehatan.
Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan. Hingga saat ini, Wali Kota Sigit telah mengunjungi delapan kelurahan dimana semua relatif sudah baik dan tangguh dalam menghadapi pandemi.
Kedatangannya ke kampung-kampung dalam rangkaian pelaksanaan program itu sekaligus melihat secara langsung kondisi kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
"Ternyata aktivitas masyarakat dalam bingkai kearifan lokal sudah sangat baik dijalankan. Harapannya bisa menjadi percontohan kampung-kampung lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Saat ini, katanya, Kota Magelang yang rangking kedua terendah se-Jateng dalam penyebaran virus tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat melakukan pencegahan dan penanganan pandemi.
Baca juga: Tim Jogo Tonggo diminta waspada COVID-19 saat libur panjang
Selain melakukan penanganan serius, katanya, masyarakat juga disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, antara lain memakai masker, menjaga jarak, disiplin isolasi mandiri jika berstatus suspek ataupun konfirmasi, pengecekan suhu tubuh di tiap-tiap RW, dan pembatasan tamu luar daerah.
Dalam kunjungan itu, ia memberikan bantuan alat pengukur suhu tubuh, dan "hand sprayer" di setiap RW sebagai bagian dari upaya memperkuat penerapan protokol kesehatan sehingga menjadi budaya masyarakat.
"Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Yang terpenting kita selalu dan senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau sudah melandai, melantai, nantinya kita akan rumuskan anak-anak kita untuk tatap muka lagi (kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka, red.)," katanya.
Sigit menyerahkan ratusan paket sembako kepada warga dengan cara mendatangi rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan massa dan menjadi bagian edukasi tentang protokol kesehatan.
Setiap kepala keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan sembako, antara lain berupa beras 20 kilogram, minyak goreng, dan satu kardus mi instan.
"Karena memang rakyat kita itu heterogen, jadi tidak bisa disamakan semuanya. Ada masyarakat yang tidak terjangkau, makanya kami menyalurkan (bantuan, red) secara langsung," katanya.
Lurah Cacaban Bakri mengemukakan warga setempat mendapatkan edukasi yang baik terkait dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi warga buat "Lumbung Jogo Tonggo"
Selain itu, Satgas Jogo Tonggo bekerja secara optimal dalam menanggulangi penyebaran virus, termasuk memberikan pendampingan kepada warga yang suspek dan terkonfirmasi COVID-19.
"Mereka yang tertular itu bukan aib. Jadi sudah selayaknya mendapatkan perhatian dan pendampingan dari kita. Alhamdulillah, di Cacaban ini kebersamaan masih sangat terjaga dan diyakini menjadi strategi kunci memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
"Kedatangan kami di sini untuk menguatkan Satgas Jogo Tonggo di tiap RW (Rukun Warga). Ada 12 RW dan semuanya sudah memiliki Satgas Jogo Tonggo," katanya saat melanjutkan Program "Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" di Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Tengah di Magelang, Selasa.
Baca juga: Satgas Jogo Tonggo Karimunjawa jadi garda terdepan adaptasi kebiasaan baru
Dalam kunjungan itu, ia memberikan motivasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan pandemi virus corona jenis baru itu, terutama penerapan protokol kesehatan.
Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan. Hingga saat ini, Wali Kota Sigit telah mengunjungi delapan kelurahan dimana semua relatif sudah baik dan tangguh dalam menghadapi pandemi.
Kedatangannya ke kampung-kampung dalam rangkaian pelaksanaan program itu sekaligus melihat secara langsung kondisi kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
"Ternyata aktivitas masyarakat dalam bingkai kearifan lokal sudah sangat baik dijalankan. Harapannya bisa menjadi percontohan kampung-kampung lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Saat ini, katanya, Kota Magelang yang rangking kedua terendah se-Jateng dalam penyebaran virus tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat melakukan pencegahan dan penanganan pandemi.
Baca juga: Tim Jogo Tonggo diminta waspada COVID-19 saat libur panjang
Selain melakukan penanganan serius, katanya, masyarakat juga disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, antara lain memakai masker, menjaga jarak, disiplin isolasi mandiri jika berstatus suspek ataupun konfirmasi, pengecekan suhu tubuh di tiap-tiap RW, dan pembatasan tamu luar daerah.
Dalam kunjungan itu, ia memberikan bantuan alat pengukur suhu tubuh, dan "hand sprayer" di setiap RW sebagai bagian dari upaya memperkuat penerapan protokol kesehatan sehingga menjadi budaya masyarakat.
"Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Yang terpenting kita selalu dan senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau sudah melandai, melantai, nantinya kita akan rumuskan anak-anak kita untuk tatap muka lagi (kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tatap muka, red.)," katanya.
Sigit menyerahkan ratusan paket sembako kepada warga dengan cara mendatangi rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan massa dan menjadi bagian edukasi tentang protokol kesehatan.
Setiap kepala keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan sembako, antara lain berupa beras 20 kilogram, minyak goreng, dan satu kardus mi instan.
"Karena memang rakyat kita itu heterogen, jadi tidak bisa disamakan semuanya. Ada masyarakat yang tidak terjangkau, makanya kami menyalurkan (bantuan, red) secara langsung," katanya.
Lurah Cacaban Bakri mengemukakan warga setempat mendapatkan edukasi yang baik terkait dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Magelang apresiasi warga buat "Lumbung Jogo Tonggo"
Selain itu, Satgas Jogo Tonggo bekerja secara optimal dalam menanggulangi penyebaran virus, termasuk memberikan pendampingan kepada warga yang suspek dan terkonfirmasi COVID-19.
"Mereka yang tertular itu bukan aib. Jadi sudah selayaknya mendapatkan perhatian dan pendampingan dari kita. Alhamdulillah, di Cacaban ini kebersamaan masih sangat terjaga dan diyakini menjadi strategi kunci memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.