Jakarta (ANTARA) - Huawei mengaku sudah mengetahui kabar yang menyebutkan pemerintah Inggris Raya berencana mencoret mereka dari pembangunan infrastruktur.
"Kami telah melihat laporan dari sumber yang tidak disebutkan namanya, yang tidak masuk akal," kata VP Huawei, Victor Zhang, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa.
Sebelumnya, Reuters melansir laporan dari Daily Telegraph bahwa Perdana Menteri Boris Johnson meminta keterlibatan China dalam pembangunan infrastruktur di Inggris perlahan dikurangi hingga menjadi nol pada 2023.
Menurut Huawei, pemerintah Inggris Raya pada Januari lalu sudah mengeluarkan persetujuan untuk melibatkan perusahaan tersebut dalam teknologi 5G.
"Sebagai perusahaan swasta yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya dan telah beroperasi di Inggris selama 20 tahun, prioritas kami adalah membantu perusahaan seluler dan broadband Inggris untuk selalu terhubung, yang dalam situasi krisis kesehatan seperti pada saat ini menjadi lebih penting daripada sebelumnya," kata Zhang.
The Times juga memberitakan Johnson sudah meminta para pegawai negeri untuk mengurangi pasokan dari China untuk alat medis vital dan barang impor strategis lainnya.
Baca juga: Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo gabung bikin tandingan Google Play Store
Baca juga: Huawei prediksi 2020 tahun yang sulit, kenapa?
Berita Terkait
XL Axiata dan Huawei kerja sama strategis pemanfaatan AI
Senin, 4 Maret 2024 13:51 Wib
Pemkot Surakarta gandeng swasta wujudkan Giga City
Selasa, 22 Agustus 2023 12:28 Wib
Smartfren gandeng Huawei percepat pertumbuhan digital melalui Cloud
Selasa, 21 Februari 2023 19:56 Wib
XL Axiata dan Huawei raih penghargaan pada TM Forum 2022 Catalyst Awards
Selasa, 4 Oktober 2022 13:58 Wib
Kolaborasi XL Axiata-Huawei, terapkan teknologi terbaru untuk perbesar kapasitas jaringan
Rabu, 28 September 2022 21:58 Wib
Pendapatan Huawei anjlok, Apple meroket
Sabtu, 30 Oktober 2021 16:30 Wib
Samsung bakal luncurkan lebih awal ponsel andalan untuk saingi Huawei
Senin, 9 November 2020 13:13 Wib
Huawei Mobile Services berikan kenyamanan bagi pengguna telepon pintar Huawei
Jumat, 7 Agustus 2020 10:08 Wib