Pemdes di Boyolali siapkan posko untuk karantina warga
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Desa Ringin Larik Kecamatan Musuk, Bupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menyediakan posko untuk karantina warganya yang datang dari luar kota di GOR Rongin Larik, dalam rangka penanganan penyebaran Coronavirus disease 2019 (COVID-19).
"Kami menyediakan posko karantina di GOR Ringin Larik ini, guna membantu pencegahan penyebaran wabah COVID-19 di desa," kata Kepala Desa (Kades) Ringin Larik, Nanik Haryani, di Boyolali, Jumat.
Menurut Nanik Haryani, ide tersebut muncul karena banyaknya warga yang mudik dari kota besar ke Desa Ringin Larik. Pihaknya juga mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat, pemdes, dan semua warga. Tempat karantina itu ibuka sejak 12 April 2020.
Baca juga: 30 warga peserta ijtima ulama Gowa dikarantina di BLK Temanggung
"Kami untuk ikut membantu memutuskan rantai penyebaran virus, warga yang datang dari kota besar langsung dikarantina di GOR Ringin Larik selama 14 hari," katanya.
Menurut Nanik, bagi pemudik dan pendatang harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum pulang ke rumah berkumpul keluarganya.
"Posko Karantina di GOR Ringin Larik awalnya disediakan khusus warga Ringin Larik yang datang dari kota besar, tetapi sekarang warga Desa Kebungulo Musuk juga ikut bergabung mengarantina warganya yang mudik," kata Nanik.
Nanik mengatakan kapasitas GOT Ringin Larik yang digunakan untuk tempat karantina tersebut bisa hingga 100 orang lebih.
Warga yang datang mudik ke desa awalnya dilakukan tes kesehatan, kemudian mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dengan diberikan fasilitas makan, kesehatan terpantau, dan kegiatan olahraga.
"Kami mengajak warga yang datang dari kota besar dengan kesadaran mau menjalani karantina 14 hari di GOR yang telah disiapkan ini," katanya.
Menurut dia, jumlah warga Desa Ringin Larik yang datang dari kota besar atau mudik hingga sekarang terdata sebanyak 42 orang, sedangkan yang masuk karantina di GOR kini tinggal 10 orang. Sisanya sudah selesai menjalani karantina baik mandiri maupun yang disediakan pemdes.
"Kami dalam menangani penyebaran wabah COVID-19 seperti kegiatan karantina ini, dengan menggunakan Anggaran Asli Daerah (APD) dan sebagian talangan pribadi," katanya.
Panitia khusus (Pansus) Penanggulangan COVID-19 Desa Ringin Larik Hernowo Joko Juwanto mengatakan Posko Karantina GOR Ringin Larik awalnya dikhususkan bagi warga desa setempat. Namun, Posko karantina juga menerima warga desa lainnya di Kecamatan Musuk.
Warga yang menjalani karantina di GOR Ringin Larik ini, dijamin makan sebanyak 3 kali per hari, dan mereka juga mendapatkan pelayanan cek kesehatan dari Puskesmas Musuk, Sedangkan, warga juga diajak berjemur sambil berolahraga.
Baca juga: Sejumlah warga positif COVID-19, satu RT di Kober Banyumas dikarantina
Baca juga: Pemerintah desa di Purbalingga diminta siapkan tempat karantina khusus pemudik
"Kami menyediakan posko karantina di GOR Ringin Larik ini, guna membantu pencegahan penyebaran wabah COVID-19 di desa," kata Kepala Desa (Kades) Ringin Larik, Nanik Haryani, di Boyolali, Jumat.
Menurut Nanik Haryani, ide tersebut muncul karena banyaknya warga yang mudik dari kota besar ke Desa Ringin Larik. Pihaknya juga mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat, pemdes, dan semua warga. Tempat karantina itu ibuka sejak 12 April 2020.
Baca juga: 30 warga peserta ijtima ulama Gowa dikarantina di BLK Temanggung
"Kami untuk ikut membantu memutuskan rantai penyebaran virus, warga yang datang dari kota besar langsung dikarantina di GOR Ringin Larik selama 14 hari," katanya.
Menurut Nanik, bagi pemudik dan pendatang harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum pulang ke rumah berkumpul keluarganya.
"Posko Karantina di GOR Ringin Larik awalnya disediakan khusus warga Ringin Larik yang datang dari kota besar, tetapi sekarang warga Desa Kebungulo Musuk juga ikut bergabung mengarantina warganya yang mudik," kata Nanik.
Nanik mengatakan kapasitas GOT Ringin Larik yang digunakan untuk tempat karantina tersebut bisa hingga 100 orang lebih.
Warga yang datang mudik ke desa awalnya dilakukan tes kesehatan, kemudian mereka harus menjalani karantina selama 14 hari, dengan diberikan fasilitas makan, kesehatan terpantau, dan kegiatan olahraga.
"Kami mengajak warga yang datang dari kota besar dengan kesadaran mau menjalani karantina 14 hari di GOR yang telah disiapkan ini," katanya.
Menurut dia, jumlah warga Desa Ringin Larik yang datang dari kota besar atau mudik hingga sekarang terdata sebanyak 42 orang, sedangkan yang masuk karantina di GOR kini tinggal 10 orang. Sisanya sudah selesai menjalani karantina baik mandiri maupun yang disediakan pemdes.
"Kami dalam menangani penyebaran wabah COVID-19 seperti kegiatan karantina ini, dengan menggunakan Anggaran Asli Daerah (APD) dan sebagian talangan pribadi," katanya.
Panitia khusus (Pansus) Penanggulangan COVID-19 Desa Ringin Larik Hernowo Joko Juwanto mengatakan Posko Karantina GOR Ringin Larik awalnya dikhususkan bagi warga desa setempat. Namun, Posko karantina juga menerima warga desa lainnya di Kecamatan Musuk.
Warga yang menjalani karantina di GOR Ringin Larik ini, dijamin makan sebanyak 3 kali per hari, dan mereka juga mendapatkan pelayanan cek kesehatan dari Puskesmas Musuk, Sedangkan, warga juga diajak berjemur sambil berolahraga.
Baca juga: Sejumlah warga positif COVID-19, satu RT di Kober Banyumas dikarantina
Baca juga: Pemerintah desa di Purbalingga diminta siapkan tempat karantina khusus pemudik