“Masyarakat Indonesia yang sekarang panik, untuk tidak panik, karena virus ini seperti yang sudah sering Pak Yuri ( juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto) sampaikan itu adalah self limiting disease, jadi sebenarnya kita punya kekuatan dalam diri kita untuk menyembuhkan asalkan kita disiplin minum air putih yang banyak, istirahat yang benar, asupan gizi dan sayuran dan vitamin yang benar,” kata salah satu pasien yang sembuh COVID-19 di Jakarta, Senin.
Ia juga mengatakan perlu melaksanakan kebersihan diri yang ketat agar terhindar dari infeksi virus corona tipe baru yang menyebar dari Wuhan, China tersebut.
"Rajin cuci tangan dan juga dengarkan saran dari pemerintah. Sekarang pemerintah meminta untuk melakukan social distancing atau pembatasan sosial sementara. Sebaiknya kita lakukan sebaik mungkin," katanya.
"Satu lagi kalau kasus saya yang positif tapi tidak ada tanda-tanda apapun itu berbahaya karena sebenarnya kita bisa kerja sehari-hari tanpa kita tahu kita menularkan ke orang-orang yang imunnya dan kesehatannya lebih lemah dari pada kita dan efeknya lebih parah," ujar dia.
Sedangkan pasien COVID-19 yang sembuh lainnya berharap pemerintah dapat memberikan penghargaan, apresiasi maupun insentif untuk mereka yang selama 24 jam ada di garda depan penanganan wabah SARS CoV-2 tersebut.
"Saya bersyukur diisolasi di RSPI karena baik dokter, suster, pekerja lab dan cleaning service sangat membantu kami 24 jam. Dan saya ingin sekali pemerintah memberikan penghargaan, apresiasi maupun insentif untuk mereka 24 jam di garda depan. Mereka kerja terus, mereka punya keluarga jadi mohon perhatian untuk mereka. Terima kasih,” ujar pasien yang sembuh dari COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan ketiga pasien positif COVID-19, yakni Kasus 1, Kasus 2 dan Kasus 3 sudah sehat kembali. Statusnya bukan pasien lagi karena secara fisik maupun berdasarkan pemeriksaan laboratorium semua sehat.
"Sekali lagi ucapan syukur kami panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa dengan sehatnya kembali saudara-saudara kita, pasien nomor 1, 2 dan 3. Untuk itu saya ke sini sekalian membawakan oleh-oleh buah tangan dari Bapak Presiden untuk bekal pasien nomor 1, 2 dan 3 yang sudah sehat, bukan pasien lagi, semua sudah sehat fisik maupun laboratorium semua sehat, berupa jamu," kata Terawan.
Jamu ramuan dari Presiden itu supaya bisa menjaga daya tahan tubuh dan imunitasnya juga tetap sehat terus, selain itu presiden juga berpesan agar jamu dapat diminum, dinikmati untuk bisa menjaga kesehatannya, ujar Menkes Terawan.