Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang masa-masa awal dirinya bersama beberapa orang mendirikan partai tersebut pada 12 tahun lalu.
Dia menceritakan, di awal berdirinya Gerindra, partai tersebut sering diejek dan tidak diperhitungkan dalam perpolitikan nasional.
"12 tahun yang lalu dari tidak ada apa-apa, kita berkumpul dengan suatu gagasan besar. Gagasan ingin ikut mempengaruhi jalannya kehidupan bangsa dan negara," kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Ketua Gerindra Kota Semarang klaim belum terima surat pemecatan
Dia mengatakan, Gerindra didirikan bukan untuk menjadi penonton, pengamat, dan pengkritik saja namun terjun dalam kancah perpolitikan nasional untuk melakukan perubahan bagi nasib bangsa dan negara.
Prabowo menceritakan, Gerindra didirikan oleh segelintir orang seperti Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, dan Ahmad Muzani, hampir terlambat mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM.
"Waktu kita mendirikan partai dari segelintir orang, saudara Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo, Muzani, hampir terlambat ke kumham, cari gambar, cari nama. Ada kawan-kawan kita yang tertawakan kita," ujarnya.
Baca juga: Fadli: Tak ada "penumpang gelap" di pendukung Prabowo
Menteri Pertahanan itu lalu melanjutkan ceritanya, ada teman-temannya yang sudah lama berjuang bersama sejak kecil dan orang yang dibesarkannya dengan memberi banyak proyek bantuan, diajaknya mendirikan partai.
Orang-orang tersebut menurut Prabowo hanya bereaksi tertawa dan menanyakan ulang maksud Prabowo untuk mendirikan partai.
"Reaksi mereka ketawa. Mereka tanya apa? Partai apa itu? Gerindri, Gerindru? Ini demi Allah. Tapi kami tidak ragu-ragu, tidak berkecil hati, kita diejek, dihina, tapi kita terus berjuang untuk rakyat Indonesia," katanya.
Prabowo juga mengingat ketika mengejar pendaftaran partai politik, di beberapa daerah menghadapi tantangan seperti di Jawa Tengah sedang terjadi banjir sehingga ketika mendaftar harus menggunakan rakit, lalu di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada kader yang meninggal saat pendaftaran partai.
Dia mengatakan, saat itu yang menjadi penggerak para kader untuk mendirikan Gerindra hanya cita-cita dan cinta pada tanah air serta ketidakrelaan melihat negara di jalan yang tidak benar, tidak tepat dan tidak sesuai cita-cita pendiri bangsa.
Berita Terkait
Bacawabup dari Partai Gerindra batal maju Pilkada Banyumas 2024
Rabu, 28 Agustus 2024 16:21 Wib
Gerindra dukung Yoyok Sukawi di Pilkada Kota Semarang
Sabtu, 24 Agustus 2024 17:52 Wib
Gerindra : Pendamping Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng dari santri
Jumat, 23 Agustus 2024 16:05 Wib
KIM Plus dukung Ahmad Luthfi-Kaesang di Jateng
Rabu, 21 Agustus 2024 8:28 Wib
PKB tegaskan berkoalisi dengan Gerindra
Minggu, 18 Agustus 2024 18:45 Wib
Gerindra yakin Komjen Ahmad Luthfi bisa menangi Pilkada Jateng
Jumat, 2 Agustus 2024 19:32 Wib
Gerindra utamakan kader maju Pilwakot Semarang
Jumat, 2 Agustus 2024 15:29 Wib
Claudyna Ningrum siapkan pemberdayaan perempuan untuk kesejahteraan keluarga di Semarang
Senin, 29 Juli 2024 23:33 Wib