Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawab Tengah, segera mendata kembali sekolah yang mengalami kerusakan, menyusul masih adanya laporan sekolah rusak hingga membuat siswanya harus pindah ruang kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Pendataan tersebut, termasuk Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Purwosari yang diinformasikan atap ruangan kelasnya yang ambrol hingga diperkuat dengan bambu juga ikut didata," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Joko Susilo di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan sekolah yang terdata memang mengalami kerusakan parah dan perlu perbaikan segera, maka akan diupayakan untuk diusulkan lewat APBD Perubahan 2020.
Baca juga: Atap ambrol, murid SD di Kudus tidak bisa tempati kelasnya
"Kalaupun anggaran yang tersedia terbatas, maka akan dibuat skala prioritas untuk diperbaiki pada perubahan. Selebihnya akan diusulkan lewat anggaran berikutnya," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Sarpras Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Supriyono menambahkan bahwa hasil pendataan sementara tercatat ada 29 sekolah yang membutuhkan perbaikan ruang kelas.
Dari jumlah sebanyak itu, lanjut dia, dua di antaranya merupakan SMP dan selebihnya merupakan SD, termasuk SDN 2 Purwosari Kudus.
Pendataan, kata dia, masih berlanjut untuk memastikan masih ada tidaknya sekolah yang mengalami kerusakan, terutama ruang kelasnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, masih ada SD yang ruang kelasnya mengalami kerusakan parah hingga siswanya harus pindah ke ruang laboratorium untuk mengikuti belajar mengajar.
SD tersebut merupakan SDN 2 Purwosari yang mengalami kerusakan pada atap ruang kelasnya sejak beberapa pekan sebelumnya, kemudian setelah ambrol dan harus diperkuat dengan batang bambu akhirnya siswa dipindahkan ke ruang laboratorium untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihak sekolah sendiri sudah berupaya mengajukan perbaikan ruang kelas III yang mengalami kerusakan sangat parah, selain pula ruang kelas V dan VI yang dianggap perlu perbaikan karena saat musim hujan mengalami kebocoran.
Sementara sekolah rusak yang diperbaiki lewat APBD murni 2020, totalnya ada 169 sekolah dengan anggaran sebesar Rp35,4 miliar.
Adapun rincian anggarannya, dari APBD Kudus sebesar Rp23,04 miliar dan DAK sebesar Rp12,4 miliar.