Boyolali (ANTARA) - Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) melakukan pembersihan jalur pendakian ke puncak Merbabu melalui pintu pendakian Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Meskipun, pintu pendakian melalui Selo Boyolali, hingga sekarang masih ditutup bagi aktivitas pendaki, tetapi berbagai upaya membersihkan jalur tetap dilakukan agar para pencinta alam merasa nyaman, kata Sukimin selaku petugas Resort Selo, di Boyolali, Rabu.
Petugas melakukan kegiatan bersih-bersih jalur pendakian Merbabu akibat dampak musim hujan ekstrem dan angin kencang di kawasan tersebut yang menyebabkan banyak pohon tumbang menghalangi jalan.
Kegiatan bersih-bersih itu antara lain menyingkirkan pohon tumbang yang menghalangi jalur pendakian, dan memperbaiki jalur, sehingga pendaki saat melakukan pendakian merasa nyaman dan aman.
Menurut dia, kayu-kayu yang melintang di jalur pendakian langsung bersihkan atau singkirkan dengan cara potong-potong. Potongan kayu itu, tidak dibawa turun, tetapi sebagian besar dimanfaatkan sebagai tempat duduk untuk istirahat para pendaki.
"Pendaki yang ingin istirahat saat perjalanan bisa memanfaatkan batang kayu yang dibuat menjadi tempat duduk itu," katanya.
Menyinggung soal jalur pendakian ke puncak Merbabu yang masih ditutup, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan kapan waktunya akan dibuka kembali.
Menurut dia, Gunung Merbabu memang hingga sekarang masih dalam masa restorasi, setelah terjadi kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu. Peristiwa kebakaran hutan dan lahan kawasan Merbabu itu, menghanguskan hingga sekitar 650 hektare.
"Akibat kebakaran itu, banyak tanaman mati, sehingga mengganggu ekosistem di kawasan itu," katanya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BNTGMb Johan Setyawan mengatakan pihaknya memasang spanduk larangan melakukan pendakian ke puncak Merbabu sejak peristiwa kebakaran hutan hingga sekarang. Kebakaran hutan dan lahan di Merbabu telah menghanguskan sedikitnya 650-an hektare lahan dari lahan seluas 5.800-an hektare mati.
Menurut dia, kebakaran hutan tersebut telah merambah zona tradisional yang berbatasan dengan kawasan desa, zona rehabilitasi, zona rimba dan zona inti atau kawasan puncak yang paling parah.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu baik melalui Boyolali, Magelang, Pantaran Kabupaten Semarang hingga sekarang masih ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan itu, bertujuan memberikan waktu bagi vegetasi tanaman hutan bisa tumbuh kembali.