Sragen (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah mengimbau pihak sekolah melaporkan kondisi konstruksi bangunan menyusul runtuhnya aula di SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen, Jateng akibat angin kencang.
"Kami mengimbau sekolah untuk melakukan cek ulang konstruksi sekolah, serta ini kan mulai masuk musim hujan. Harus dipastikan ruang belajar bagi siswa semua aman," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri pada kunjungannya di SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen, Kamis.
Ia mengatakan pengecekan sekolah tersebut untuk mencegah terjadinya kasus serupa SMKN 1 Miri.
"Kami akan minta cabang dinas untuk bisa melihat sekolah yang ada dan kepala sekolah diminta melaporkan yang kritis. Selanjutnya laporkan, coba cek juga secara teknis apakah bangunan tersebut layak ditempati anak-anak," katanya.
Ia mengakui banyak sekolah yang saat pembangunan memiliki uang terbatas sehingga sekolah dibangun mengikuti keterbatasan anggaran tersebut dan harus mempertaruhkan keselamatan peserta didik.
Baca juga: Hujan deras disertai angin kencang lukai 22 siswa SMK Sragen
Terkait dengan kejadian di SMKN 1 Miri, saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi penyebab ambruknya aula.
"Apakah memang murni karena bencana atau konstruksi bangunan. Kami juga akan melihat kelayakan bangunan berikutnya. Kalau digunakan aula lagi tidak tepat sehingga kami akan melihat kemungkinan pembangunan ulang seperti apa, yang pasti harus lebih aman," katanya.
Sebanyak 22 siswa SMKN 1 Miri menjadi korban luka akibat ambruknya aula di lingkungan sekolah tersebut pada Rabu (20/11). Dari total korban tersebut, tiga di antaranya mengalami patah tulang dan sudah menjalani perawatan di RS Karima Utama, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen Sugeng Priyono mengatakan angin kencang juga merobohkan bangunan limasan di Water Boom Kwangen Indah. Meski demikian, saat itu tidak ada aktivitas orang di bawah bangunan
Selain itu, angin juga berdampak pada tumbangnya sejumlah pohon yang mengenai beberapa rumah warga.
Ia mengatakan tepatnya ada dua rumah yang terkena pohon tumbang.
"Tidak ada korban di rumah warga. Untuk rumah yang kena pohon tumbang ini letaknya berada di sekitar SMKN 1 Miri," katanya.
Baca juga: Angin kencang robohkan delapan rumah di Boyolali
Berita Terkait
Maksimalkan akses layanan kesehatan, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan hitung kecukupan Faskes
Selasa, 23 April 2024 14:30 Wib
Gibran minta kepala dinas melek media sosial
Jumat, 19 April 2024 22:54 Wib
Dinas Pertanian Kudus targetkan produksi padi 162.977 ton GKG
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Gerbang Harapan, cara Pemkot Semarang jaring orang tua asuh siswa tak mampu
Rabu, 17 April 2024 20:22 Wib
Dua lokasi paling padat di Surakarta selama Lebaran 2024
Jumat, 5 April 2024 12:37 Wib
Pemotongan sapi di RPH meningkat jelang Lebaran
Kamis, 4 April 2024 8:00 Wib
Gibran larang mobil dinas untuk mudik Lebaran
Rabu, 3 April 2024 20:00 Wib
Dinhub Banyumas siapkan rekayasa lalu lintas saat mudik Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:38 Wib