Solo (ANTARA) - Mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyatakan Perppu KPK harus segera bisa diputuskan oleh Presiden setelah Joko Widodo mengundang sejumlah tokoh ke istana untuk dimintai masukan.
"Sampai hari ini tidak ada respon dari Presiden. Padahal masukan dari sejumlah tokoh dan aktivis terkemuka kan sudah jelas," katanya usai menghadiri Sidang Senat Terbuka Hari Jadi ke-61 UMS di Solo, Kamis.
Meski demikian, dikatakannya, sesuai dengan peraturan seluruh keputusan dikembalikan kepada Presiden. Ia menilai sebetulnya langkah tersebut tidak efektif.
Baca juga: Wadah Pegawai minta Presiden segera keluarkan Perppu KPK
"Menurut hemat saya, kalau menyerahkan semua kepada Presiden itu apakah bisa, karena sebetulnya kekuatan ada pada masyarakat sipil berbasis pada kampus. Jadi kalau kemarin kampus melakukan satu reaksi (unjuk rasa mahasiswa, red) yang itu murni keterpanggilan terhadap demokratisasi, itu menjadi kekuatan untuk bisa melakukan perubahan," katanya.
Termasuk mengenai penundaan pengesahan RUU Pertanahan, ia menilai tetap harus dikawal.
Ia mengatakan walaupun ditunda tetapi beberapa pasal menggambarkan dominasi dari negara di dalam sektor pertanahan itu memberikan peluang lebih besar kepada korporasi daripada kepada rakyat yang berdaulat untuk bisa memiliki tanah.
"Seperti Hak Guna Usaha (HGU), sekarang ini di dalam rancangan itu disebut bisa 70 tahun dan diperpanjang 20 tahun. Satu masalah itu saja, di mana kedaulatan rakyat," katanya.
Disinggung mengenai kehadiran Mahfud MD sebagai Menko Polhukam, pihaknya berharap bisa membenahi penegakan hukum yang ada di Indonesia.
"Tetapi kan dia tidak bisa berdiri sendiri. Ada orang-orang lain yang punya senioritas dan pengalaman di kultur lama, yaitu orde baru. Misalnya sejumlah tokoh Orba yang ini direkrut lagi. Apakah ini faktor yang menjadikan posisi Menko Polhukam ini leluasa. Tentu kita harapkan ada dukungan dari masyarakat sipil," katanya.
Baca juga: ICW: Ada 10 konsekuensi jika Presiden tak keluarkan Perppu KPK
Baca juga: Moeldoko: Perppu KPK itu buah simalakama
Berita Terkait
Busyro: Muhammadiyah tidak mudah percaya terhadap capres tertentu
Rabu, 19 Juli 2023 15:47 Wib
Muhammadiyah: Jadikan tahun baru Islam momentum lakukan pembaruan
Rabu, 19 Juli 2023 15:44 Wib
Titi: Butuh diksi tegas tolak wacana masa jabatan 3 periode
Senin, 13 September 2021 17:55 Wib
Busyro Muqoddas: Perlu dorong munculnya legislator baru
Rabu, 6 Juni 2018 15:55 Wib
DPR Disarankan Hentikan Sosialisasi Revisi UU KPK
Jumat, 31 Maret 2017 8:34 Wib
Busyro: Masyarakat Komitmen Berantas Korupsi
Minggu, 8 Januari 2017 0:29 Wib
Busyro Terpilih Lima Besar dari 39 Calon Formatur Pimpinan Muhammadiyah
Senin, 3 Agustus 2015 12:58 Wib
Busyro: Pelemahan KPK Berhadapan dengan Masyarakat Sipil
Rabu, 18 Maret 2015 20:13 Wib