Ketua DPR: Demo mahasiswa disusupi
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyebut demo mahasiswa sudah mulai disusupi oleh anarkis dari luar kalangan mahasiswa.
"Tadi malam saya mendapat informasi, demo mahasiswa sudah mulai disusupi oleh pihak-pihak yang bukan mahasiswa. Beberapa ketua BEM tadi malam menyampaikan mereka sudah menarik diri dan tidak bertanggung jawab terhadap peristiwa anarkis," katanya di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Rabu siang, ketika menjenguk mahasiswa yang cedera dalam demo.
Menurut Bambang, ketua-ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM) membantah ada mahasiswa yang terlibat dalam kericuhan dan perusakan beberapa fasilitas umum.
Sehubungan dengan adanya kabar mengenai demo mahasiswa lanjutan pada Kamis, politikus Partai Golkar itu mempersilakan mahasiswa datang menyampaikan aspirasi ke DPR.
"Saya persilakan adik-adik mahasiswa datang ke DPR. Saya membuka diri, sampaikan apa yang menjadi aspirasinya dan nanti apa yang bisa kami lakukan dalam kapabilitas kami sebagai DPR," katanya.
Selain menjenguk mahasiswa yang menjalani perawatan karena terluka, Ketua DPR mengatakan bahwa dia juga akan melihat kondisi aparat keamanan yang cedera ketika melakukan penjagaan di sekitar gedung DPR.
Baca juga: Mahasiswa Surabaya demo, tuntut pembatalan UU KPK
Pada Selasa (24/9), ribuan mahasiswa berdemonstrasi di depan gedung DPR. Mereka menuntut dewan membatalkan pengesahan rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah seperti RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, RUU Pertanahan, dan revisi Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi undang-undang.
Baca juga: Aksi ribuan mahasiswa Solo Raya sempat ricuh
Demo mahasiswa tersebut semula berjalan damai. Namun pada sore hari ada bagian dari massa yang menerobos masuk pagar gedung DPR. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang mulai ricuh.
Seorang mahasiswa bernama Faisal Amir terluka dalam insiden yang terjadi dalam demo mahasiswa tersebut dan dibawa ke Rumah Sakit Pelni pada Selasa malam.
Dia harus menjalani operasi karena mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang bahu. Kondisi mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta itu sekarang sudah membaik namun belum stabil setelah menjalani operasi.
"Tadi malam saya mendapat informasi, demo mahasiswa sudah mulai disusupi oleh pihak-pihak yang bukan mahasiswa. Beberapa ketua BEM tadi malam menyampaikan mereka sudah menarik diri dan tidak bertanggung jawab terhadap peristiwa anarkis," katanya di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Rabu siang, ketika menjenguk mahasiswa yang cedera dalam demo.
Menurut Bambang, ketua-ketua badan eksekutif mahasiswa (BEM) membantah ada mahasiswa yang terlibat dalam kericuhan dan perusakan beberapa fasilitas umum.
Sehubungan dengan adanya kabar mengenai demo mahasiswa lanjutan pada Kamis, politikus Partai Golkar itu mempersilakan mahasiswa datang menyampaikan aspirasi ke DPR.
"Saya persilakan adik-adik mahasiswa datang ke DPR. Saya membuka diri, sampaikan apa yang menjadi aspirasinya dan nanti apa yang bisa kami lakukan dalam kapabilitas kami sebagai DPR," katanya.
Selain menjenguk mahasiswa yang menjalani perawatan karena terluka, Ketua DPR mengatakan bahwa dia juga akan melihat kondisi aparat keamanan yang cedera ketika melakukan penjagaan di sekitar gedung DPR.
Baca juga: Mahasiswa Surabaya demo, tuntut pembatalan UU KPK
Pada Selasa (24/9), ribuan mahasiswa berdemonstrasi di depan gedung DPR. Mereka menuntut dewan membatalkan pengesahan rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah seperti RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, RUU Pertanahan, dan revisi Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi undang-undang.
Baca juga: Aksi ribuan mahasiswa Solo Raya sempat ricuh
Demo mahasiswa tersebut semula berjalan damai. Namun pada sore hari ada bagian dari massa yang menerobos masuk pagar gedung DPR. Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang mulai ricuh.
Seorang mahasiswa bernama Faisal Amir terluka dalam insiden yang terjadi dalam demo mahasiswa tersebut dan dibawa ke Rumah Sakit Pelni pada Selasa malam.
Dia harus menjalani operasi karena mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang bahu. Kondisi mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta itu sekarang sudah membaik namun belum stabil setelah menjalani operasi.