Mahasiswa Bandung Raya tolak RUU KPK dan KUHP
Bandung (ANTARA) - Seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri se-Bandung Raya berunjukrasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat untuk menolak revisi RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS, dan RUU Pertanahan, Senin.
"Hari ini, walaupun kita dari kampus yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama, yakni kita menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS dan RUU Pertanahan," kata Presiden Mahasiswa Unpas Fauzan Rizky Bayu Pratama disela-sela unjuk rasa.
Fauzan mengaku bangga karena dalam aksi tersebut ada sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang bersatu dan merapatkan barisan menolak RUU bermasalah.
"Kami mahasiswa Bandung Raya, mahasiswa Jawa Barat hadir di sini hanya ingin menyuarakan aspirasi yang sudah lama terbungkam dan tidak pernah didengar oleh pejabat," kata dia.
Baca juga: Presiden Jokowi minta DPR tunda pengesahan RUU KUHP
Sementara itu, teriakan "revolusi" bergema saat seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di se-Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro Kota Bandung.
"Revolusi, revolusi, revolusi," teriak para mahasiswa sambil mengepalkan tangannya.
Selain itu, lagu "Halo Halo Bandung" juga dinyanyikan para mahasiswa saat hendak menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jabar.
Para mahasiswa juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Selamatkan KPK" dan "Demokrasi Mati Suri".
Mahasiswa yang menggelar aksi tersebut berasal dari UIN SGD Bandung, Universitas Pasundan, Telkom University, Universitas Islam Bandung, Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani).
Hingga pukul 15.35 WIB, para mahasiswa masih berdemonstrasi dan berharap perwakilan DPRD Jawa Barat, bisa menemui mereka.
Baca juga: Bagir Pertanyakan Pembahasan RUU KUHAP-KUHP
"Hari ini, walaupun kita dari kampus yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama, yakni kita menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS dan RUU Pertanahan," kata Presiden Mahasiswa Unpas Fauzan Rizky Bayu Pratama disela-sela unjuk rasa.
Fauzan mengaku bangga karena dalam aksi tersebut ada sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang bersatu dan merapatkan barisan menolak RUU bermasalah.
"Kami mahasiswa Bandung Raya, mahasiswa Jawa Barat hadir di sini hanya ingin menyuarakan aspirasi yang sudah lama terbungkam dan tidak pernah didengar oleh pejabat," kata dia.
Baca juga: Presiden Jokowi minta DPR tunda pengesahan RUU KUHP
Sementara itu, teriakan "revolusi" bergema saat seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di se-Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar Jalan Diponegoro Kota Bandung.
"Revolusi, revolusi, revolusi," teriak para mahasiswa sambil mengepalkan tangannya.
Selain itu, lagu "Halo Halo Bandung" juga dinyanyikan para mahasiswa saat hendak menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jabar.
Para mahasiswa juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Selamatkan KPK" dan "Demokrasi Mati Suri".
Mahasiswa yang menggelar aksi tersebut berasal dari UIN SGD Bandung, Universitas Pasundan, Telkom University, Universitas Islam Bandung, Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani).
Hingga pukul 15.35 WIB, para mahasiswa masih berdemonstrasi dan berharap perwakilan DPRD Jawa Barat, bisa menemui mereka.
Baca juga: Bagir Pertanyakan Pembahasan RUU KUHAP-KUHP