Pekalongan (ANTARA) - Omzet kegiatan Pekan Raya Kajen (PRK) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang dilaksanakan sejak 8 September hingga 15 September 2019 menembus Rp10,5 miliar.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa omset sebesar Rp10,5 miliar tersebut berasal dari hasil transaksi tunai sebesar Rp500 juta dan nontunai atau layanan Brizzi Rp10 miliar.
"Pada kegiatan PRK ini, juga dikunjungi sekitar 400 ribu pengunjung. PRK 2019, kami menilai sukses karena banyak pengunjung yang hadir menikmati acara itu," katanya.
Baca juga: Pekan Raya Kajen tampung 1.000 tenaga kerja
Bupati Asip menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara PRK yang pengemasannya tampil beda dari kegiatan sebelumnya.
Pada PRK 2019, kata dia, panitia penyelenggara mengangkat seni, komunitas, dan produk unggulan daerah setempat.
"Kreativitas anak-anak muda sangat membanggakan. Semuanya disajikan oleh anak muda pada kegiatan PRK ini," katanya.
Baca juga: Transaksi Pekan Raya Kajen gunakan mekanisme uang nontunai
Menurut dia, pemkab akan terus memperbaiki dan mengevaluasi kegiatan PRK pada tahun mendatang agar semakin baik karena kegiatan ini bisa menjadi ajang promosi produk unggulan dan pengenalan destinasi wisata, serta penyampaian informasi tentang pencapaian pembangunan.
"Kita akan sempurnakan acara PRK ini pada tahun depan dengan menambah tampilan produk khas Kabupaten Pekalongan," katanya.
Ketua Sementara DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun mengatakan dewan mengapresiasi kegiatan acara PRK 2019 karena ada beberapa inovasi yang dilakukan oleh pemkab.
"Penyelenggaraan PRK 2019 cukup berbeda dengan tahun sebelumnya. Tentunya yang baik harus terus ditingkatkan dan yang kurang baik harus diperbaiki lagi supaya baik," katanya.
Baca juga: Pekan Raya Kajen ditargetkan bukukan transaksi Rp20 miliar