Jakarta (ANTARA) - Apple Card dikabarkan akan tersedia di Amerika Serikat bulan Agustus ini, namun, belum diketahui kapan tepatnya produk tersebut meluncur.
Pengguna bisa mendaftar Apple Card melalui iPhone, kartu tersebut dapat digunakan untuk platform pembayaran Apple Pay. Pengguna juga akan mendapatkan kartu fisik yang terbuat dari titanium.
Perusahaan yang menerbitkan kartu Apple Card, Goldman Sachs, beberapa waktu lalu membicarakan soal ekspansi ke negara lain setelah Apple Card resmi muncul di Amerika Serikat.
Apple Card dapat digunakan dalam tiga cara, pertama menyambungkannya dengan Apple Pay. Pengguna bisa menggunakan Apple Card di mana pun Apple Pay berlaku, baik secara online maupun offline.
Kedua, kartu fisik Apple Card berfungsi layaknya kartu kredit biasa, namun tidak mendukung pembayaran nirkontak (contacless payment) seperti melalui NFC.
Ketiga, Apple Car dapat digunakan secara online meski pun toko tersebut tidak menerima pembayaran dengan Apple Pay.
Apple Card tidak memiliki nomor CVV atau tanggal kedaluwarsa tertera di kartu fisik, tapi tetap memiliki chip dan garis magnetik.
Pengguna bisa menggunakan aplikasi ketiga untuk mendapatkan nomor CVV secara virtual melalui aplikasi Wallet.
Apple menjanjikan kartu ini bebas biaya administrasi, termasuk tidak ada biaya tahunan, ongkos tambahan ketika menggunakan kartu untuk transaksi di luar negeri dan tak ada biaya tambahan jika telat membayar.
Tapi, pengguna tetap akan dikenakan bunga jika terlambat membayar.
Apple Card menawarkan manajemen yang terbuka untuk melihat transaksi. Mereka menggunakanmachine learning untuk mengkombinasikan peta data dan data transaksi perbankan ke dalam histori transaksi.
Jika melihat histori transaksi Apple Card, pengguna akan melihat nama toko tempat bertransaksi, bukan hanya kode transaksi.
Baca juga: Apple akan luncurkan dua iPad baru
Baca juga: Apple akan akuisisi bisnis modem Intel 1 miliar dolar
Baca juga: Apple berencana ganti "butterfly keyboard" MacBook