Kudus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mencatat mayoritas calon haji di Kabupaten Kudus memiliki risiko kesehatan karena hasil pemeriksaan kesehatan medis mayoritas memiliki penyakit bawaan.
"Dari 1.069 calon haji, tercatat calon haji yang dinyatakan sehat murni dan boleh berangkat sebanyak 378 orang, sedangkan selebihnya calon haji dinyatakan boleh berangkat dengan pendampingan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto melalui Kasi Survelen Aniq Fuad di Kudus, Selasa.
Pendampingan yang dimaksudkan, kata dia, harus mengonsumsi obat-obatan selama menjalani ibadah haji, menggunakan alat bantu, serta pendampingan dari petugas.
Semua calon haji di Kudus menjalani pemeriksaan kesehatan sebanyak dua kali.
Tahap pertama pada bulan November 2018, kemudian tahap kedua dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2019.
Pemeriksaan kesehatan merupakan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terkait dengan kondisi kesehatan masing-masing calon haji, di antaranya pengecekan darah, urine, dan rontgen untuk memastikan diagnosis yang akurat.
"Semua bentuk pemeriksaan kesehatan sudah ada ketentuan dan standarnya dalam petunjuk teknis Peraturan Menteri Kesehatan nomor 15/2016 tentang Istitah Kesehatan Jemaah Haji.
Hasil pengecekan kesehatan, tercatat ada calon haji dengan usia lebih dari 60 tahun dengan penyakit, usia kurang dari 60 tahun dengan penyakit, serta usia kurang dari 60 tahun tanpa penyakit.
Jenis penyakit yang terdeteksi dialami para calon haji Kudus, yakni ada yang mengalami hipertensi, diabetes melitus, kolesterol, dan asam urat.
Selain itu, ada pula calon haji yang diduga menderita tuberkulosis BTA. Dari tiga yang dicurigai, dua dinyatakan negatif.
"Jika hasil pengecekan ulang terhadap satu calon haji ternyata positif, keberangkatannya terpaksa ditunda," ujarnya.
Ia menyarankan semua calon haji untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat karena dalam melaksanakan ibadah haji merupakan ibadah fisik sehingga membutuhkan kesiapan fisik.
Berita Terkait
KPU Jateng : Mayoritas bacaleg belum lampirkan surat keterangan PN
Senin, 10 Juli 2023 22:26 Wib
Mayoritas SMP di Kudus gelar penilaian tengah semester secara tatap muka
Senin, 7 Maret 2022 14:16 Wib
Kutip big data, Ketum PKB: Mayoritas setuju penundaan Pemilu 2024
Minggu, 27 Februari 2022 9:49 Wib
Dokter RSUP: Mayoritas pengidap Omicron alami nyeri & gatal tenggorokan
Jumat, 4 Februari 2022 6:29 Wib
Erick optimistis mayoritas pemberi pinjaman setujui restrukturisasi utang Garuda
Selasa, 25 Januari 2022 14:49 Wib
Mayoritas pelanggar lalu lintas di Sukoharjo bayar denda via BRIVA
Senin, 17 Januari 2022 8:14 Wib
Survei: Mayoritas milenial puas penanganan COVID-19
Minggu, 19 Desember 2021 12:25 Wib
Mayoritas publik belum butuhkan amendemen UUD 1945
Rabu, 13 Oktober 2021 20:53 Wib