Malang (ANTARA) - Sepatu "for in one" atau 4 in 1 karya tiga mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diminati Jepang dengan menjadi reseller sepatu tersebut di Negeri Sakura.
Salah seorang anggota tim, Syahmi Kafin Fahreza di Malang, Kamis, mengemukakan sepatu four in one (4 in 1) tersebut diberi label Setiawan Mungil alias Sepatu Batik Four in One Multifungsi. Karya ketiga mahasiswa ini akan dipasarkan di Jepang.
"Saat kami melakukan survei untuk memastikan kualitas sepatu di sejumlah negara, ada pemuda asal Jepang yang menawarkan diri menjadi reseller dan sepatu 4 in 1 itu akan dihargai lebih mahal," kata Syahmi.
Harga sepasang sepatu 4 in 1 dibanderol Rp700 ribu, namun pemuda asal Jepang yang akan reseller itu memberikan harga lebih tinggi dan di Jepang akan dijual seharga Rp1,5 juta sepasang.
"Jepang memang sangat berminat terhadap produk-produk inovasi, terlebih produk 4 in 1 atau Setiawan Mungil yang tidak meninggalkan kekhasan dan menyentuh unsur budaya Indonesia, yakni batik.
Saat ini, kata Syahmi, ada beragam jenis alas kaki berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal tersebut memungkinkan sebagian wanita untuk memiliki beberapa jenis alas kaki. Jika dihadapkan pada situasi yang berbeda dengan selang waktu yang berdekatan, akan merepotkan penggunannya untuk membawa banyak alas kaki.
Berangkat dari kondisi tersebut, tiga mahasiswa dari Prodi Manajemen itu, yakni Syahmi Kafin Fahreza, Dita Fomara Tuasikal, dan Muhammad Fitrah Ashary Bangun, membuat produk Sepatu Batik Four in One Multifungsi yang juga diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa–Kewirausahaan (PKM-K) Ristekdikti 2019.
Syahmi mengaku ide itu muncul ketika ada keluhan dari konsumen wanita, yang jika berpergian selalu membawa banyak macam sepatu dan sandal. "Ya kenapa tidak kita coba untuk membantu memberi solusi all in one," paparnya.
Selain memiliki keunggulan dalam menjalankan empat bentuk dan fungsi sebagai sneaker, wedje, boot dan sandal, sepatu ini juga menggunakan pesona batik untuk menyasar pasar internasional. Oleh karena itu, mereka melakukan survei ke mancanegara dan mendapatkan hasil yang positif.
Tidak hanya dibuktikan melalui survei saja, produk mereka juga beberapa kali diikutsertakan dalam perlombaan. Penghargaan yang pernah diterima di antaranya adalah Juara 1 National Bussines Plan Asia Andalas 2019, Juara 1 Expo National Bussines Plan Festival Universitas Kristen Satya Wacana 2019.
Setelah lolos pendanaan PKM-K dan mendapat dana hibah sebesar Rp7, 8 juta, dana tersebut digunakan untuk memproduksi dua puluh sepatu yang akan diikutsertakan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2019.
Berita Terkait
Sepatu lokal siapkan kolaborasi keempat dengan Gibran Rakabuming
Jumat, 19 Juli 2024 8:32 Wib
Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu
Jumat, 26 April 2024 13:27 Wib
Tiga pegawai pencuri di pabrik sepatu di Salatiga diringkus polisi
Sabtu, 3 Februari 2024 18:50 Wib
Tawarkan sepatu edisi terbatas, Foot Locker buka di Semarang
Sabtu, 4 November 2023 9:11 Wib
Pertandingan sepatu roda Porprov Jateng XVI 2023 mulai digelar
Kamis, 3 Agustus 2023 16:44 Wib
Sepatu pengaman PT Alasmas berikan perlindungan pekerja lapangan
Kamis, 27 Juli 2023 10:29 Wib
Sepatu kets milik Michael Jordan laku terjual Rp32,7 miliar
Rabu, 12 April 2023 10:03 Wib
Ribuan sepatu Nike palsu dibakar Kejari Semarang
Rabu, 23 November 2022 14:34 Wib