Untuk menggarapnya, ada nama Is Yuniarto yang juga merupakan GM Bumilangit Komik sebagai Lead Artist, dan dia berduet dengan Sweta Kartika yang menjadi penulis.
"Gundala: Son of Lightning" akan berbeda dari film "Gundala" yang tayang Agustus 2019. Di sini, ditampilkan bahwa Sancaka sudah menjadi Gundala dan menghadapi tantangan musuh yang baru.
Sancaka adalah pemuda yang mampu menyimpan dan mengendalikan kekuatan petir. Masa lalunya yang kelam telah menyeretnya hidup dan besar di jalanan. Siang hari, dia bekerja sebagai satpam di sebuah lab biokimia di perbatasan kota, dan merangkap sebagai tukang reparasi peralatan elektronik tiap akhir pekan. Pada malam harinya, dia beraksi menumpas kejahatan di balik kostum buatannya sendiri, dan dikenal oleh penduduk kota dengan nama Gundala.
"Gundala: Son of Lightning" termasuk dalam lini BumiLangit komik [R]evolusi, sebuah inisiasi untuk mengisahkan karakter-karakter komik legendaris Indonesia di era moderen untuk pembaca baru.
Is Yuniarto adalah salah satu veteran komik Indonesia terbaik yang telah produktif sejak tahun 2000-an. Is sukses di genre aksi fantasi, melalui judul "Garudayana" dan "Grand Legend Ramayana" yang telah diterjemahkan dan diterbitkan di Jepang.
Sementara Sweta Kartika yang juga merupakan komikus produktif multi-genre, dan telah memiliki beberapa karya yang dikenal di luar negeri.
Gundala sudah dan akan hadir dalam berbagai format mulai dari animasi serial TV "Patriot Cilik", komik strip di surat kabar, komik format US style, komik format webtoon, dan film layar lebar.
Untuk film layar lebarnya disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar. Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya (Gundala/Sancaka), Tara Basro (Wulan), Bront Palarae (Pengkor), Rio Dewanto (Bapak Sancaka), Marissa Nasution (Ibu Sancaka), Muzakki Ramdhan (Sancaka Muda), dan lainnya.
Baca juga: Antusiasme Tara Basro dan Marissa Anita berakting "Gundala"
Baca juga: Cerita Hasmi "Gundala" dedikasikan hidup untuk komik
Baca juga: Beredar prangko tokoh komik jagoan Indonesia