Boyolali (Antaranews Jateng) - Atap bangunan ruang sekolah dasar (SD) Negeri 1 Wonosegoro Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, roboh karena uusia bangunan sudah tua, kata Kepala SDN 1 Wonosegoro, Sunarni.
"Bangunan SDN 1 Wonosegoro termasuk sudah tua, dibangun sekitar 1980-an, dan hingga kini belum pernah direhab," kata Sunarni, di Boyolali, Jawa Tengah, Senin.
Namun, kata Sunarni, kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena saat peristiwa itu tidak ada aktivitas di ruang guru, yang atapnya roboh itu.
Sunarni, mengatakan atap bangunan di ruang guru tersebut karena kondisi plafonnya sudah menggantung dan sewaktu-waktu bisa roboh.
"Kondisi itu sudah diantisipasi sebelumnya sehingga ruangan dikosongkan. Guru dipindahkan ke ruang laboratorium," kata Sunarni.
Menurut dia, atap tersebut ambruk setelah diguyur hujan deras seharian sejak siang hingga malam hari. Robohnya atap itu diduga karena rangka kayu sudah lapuk dimakan usia dan tidak mampu menahan beban atap gentengnya.
Kendati demikian, kata dia, insiden tersebut tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Wonosegoro. Siswa tetap masuk seperti biasa dan aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung.
"Kami sudah melaporkan kejadian itu ke UPT Dikdas Wonosegoro dan dilanjutkan ke dinas terkait. Kami berharap bangunan itu segera diperbaiki," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Boyolali, Darmanto, saat dikonfirmasi robohnya atap sekolah SDN 1 Wonosegoro, membenarkannya. Pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengecek ke lokasi. "Setelah itu, hasilnya akan diusulkan," kata Darmanto.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau pihak sekolah untuk lebih cermat memperhatikan bangunan dengan melaporkan kondisi gedung sekolah.
Untuk bantuan sarana bersumber dari pusat melalui DAK, berdasarkan Dapodik langsung antara sekolah dengan kementerian, sedangkan dinas hanya memantau saja.