"100 persen dari titik-titik yang kami miliki akan 4G. Sekarang sisa sekitar 3.000 titik yang belum 4G, tahun ini selesai semua," kata Group Head Regional Marketing, Gede Krishna Jaya, ditemui di acara peluncuran paket internet Indosat di Jakarta, Senin.
Baru-baru ini mereka menyediakan jaringan 4G di Lampung dan Kalimantan Selatan, dalam waktu dekat merencanakan untuk ekspansi ke Sumatera utara.
Indosat Ooredoo mengaku saat ini cakupan jaringan 4G mereka mencakup 60 persen persen, paling banyak berada di Pulau Jawa. Gede mengakui mereka memang agak terlambat untuk menggelar jaringan 4G di luar Jawa karena masalah infastruktur tulang punggung (backbone).
Mereka mengandalkan infrastruktur yang dibangun pemerintah, terutama Palapa Ring untuk menjangkau daerah-daerah di luar pulau Jawa tersambung ke jaringan 4G.
Mereka fokus memberikan jaringan 4g ke semua titik yang mereka miliki.
"Yang belum 4G, kami 4G-kan," kata dia.
Sementara itu, mereka tidak akan mematikan jaringan 2G dan 3G meski pun sebuah wilayah sudah mendapatkan akses ke 4G karena kedua jaringan tersebut masih dibutuhkan.
Menurut Indosat Ooredoo, 70 persen pelanggan mereka merupakan pengguna ponsel pintar, selebihnya merupakan pengguna feature phone.
"Tidak dimatikan karena melihat dari total pelanggan kami masih banyak yang non-smartphone," kata Gede.
Meski pun angka para pelanggan feature phone mereka bergerak ke arah ponsel pintar, Indosat memutuskan untuk tetap menggunakan jaringan 2G mereka.
Sementara itu, untuk menyediakan jariangan 4G di wilayah Indonesia Timur, Indosat mengandalkan infrastruktur Palapa Ring.
"Kami berharap banyak dari yang punya pemerintah, Palapa Ring. Kami sudah jajaki, mudah-mudahan akhir tahun untuk Papua bisa cover," kata dia.
Baca juga: Kembangkan 4G di Papua dan Indonesia Timur, Indosat andalkan Palapa Ring
Baca juga: Indosat: Konsolidasi operator seluler bikin industri lebih sehat