Semarang (Antaranews Jateng) - Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo Pr mengingatkan bahwa keberagaman bangsa harus terus dirawat.
"Keberagaman yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah keniscayaan. Merawat keberagaman yang ada di dalamnya menjadi tanggung jawab bersama," katanya di Semarang, Kamis.
Didasari itulah, katanya, Keuskupan Agung Semarang menginisasi Srawung Persaudaraan Sejati Orang Muda bersama Pelita Semarang, Lakpesdam NU, dan Gusdurian Jateng-DIY.
Rencananya, kata dia, Puncak Srawung Persaudaraan Sejati Orang Muda digelar pada 26-28 di Gedung UTC Semarang yang ditargetkan kepesertaannya mencapai 1.000 orang, khususnya kalangan muda lintas agama.
Romo Budi menjelaskan Srawung Persaudaraan Sejati merupakan modifikasi dari Kongres Persaudaraan Sejati pada oktober 2014 untuk merawat NKRI dalam semangat persaudaraan dalam keberagaman.
Dijelaskannya, Srawung Persaudaraan Sejati merupakan gerakan yang memiliki rangkaian panjang sejak Maret 2018 dengan pra-even atau Prasrawung di empat kota, yakni Semarang, Yogyakarta, Klaten, dan Magelang.
Untuk Puncak Srawung Persaudaraan Sejati yang akan berlangsung tiga hari, lanjut dia, bakal diisi dengan berbagai kegiatan, seperti ekspresi seni budaya, edukasi, sharing, diskusi, hingga selebrasi multikultur.
"Dari sisi selebrasi seni dan budaya, Puncak Srawung Persaudaraan Sejati akan dilaksanakan sendratari opening pada hari pertama, kemudian festival dolanan anak dan gelar budaya pada hari kedua," katanya.
Selain itu, Romo Budi mengatakan kegiatan itu juga bersamaan peringatan Hari Sumpah Pemuda sehingga tepat 28 Oktober 2018 akan dilakukan deklarasi dan tekad kerja sama pascasrawung di empat kota, yakni Semarang, Surakarta, Yogyakarta, dan Magelang.
"Buah hasil yang kami harapkan ialah peradaban kasih masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat, dan beriman. Apapun agama dan kepercayaannya," kata romo yang juga ketua panitia kegiatan itu.