Semarang (Antaranews Jateng) - United States Agency for International Development (USAID) mendukung Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dinilai berhasil menurunkan 14 persen angka kematian ibu.
"Melalui Program Jalin, USAID ingin membantu dalam politik kesehatan kita Jawa Tengah, mereka peduli sekali dengan angka kematian ibu melahirkan dan balita, dan 'inline' dengan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Terkait dengan dukungan tersebut, Ganjar mengaku bersyukur kareba semakin banyak pihak yang membantu Pemprov Jateng untuk mengurangi angka kematian ibu di provinsi setempat.
Program Jalin merupakan program khusus dari USAID untuk mengurangi kematian ibu dan anak dengan mengkonsolidasikan lintas sektoral.
Ganjar mengungkapkan bahwa program yang diinisiasi oleh dirinya tersebut telah berhasil menurunkan angka kematian ibu sebesar 14 persen per tahun sejak diluncurkan dan capaian itu melebihi target dunia sebesar 3 persen pertahun atau 90 per 100 ribu kelahiran hidup.
"Angka kematian ibu di Jateng pada 2017 tercatat 88,58 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan pada 2013 angka kematian ibu masih 118,62 per 100 ribu kelahiran hidup," ujarnya saat menerima perwakilan Program Jalin USAID di Puri Gedeh.
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku berencana mendalami lagi program 5NG untuk lima tahun kedepan.
"Saya ingin mengurai isu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu tidak hanya untuk kesehatan ibu dan bayi, tapi kualitas janin, termasuk mengatasi stunting, dimana kesehatan saja tidak cukup," katanya.
Perwakilan Program Jalin USAID Budiharja menegaskan pihaknya juga bakal menggandeng pihak swasta dan masyarakat secara aktif untuk mengumpulkan data serta informasi yang ada terkait dengan kesehatan ibu serta anak.
"Ibarat jadi mak comblang, kami menghubungkan sana sini berdasarkan data. Bagaimana rumah sakitnya, pemerintahnya, swasta, masyarakat, bagaimana lintas sektoralnya," ujarnya.