Semarang (Antaranews Jateng) - Para pelajar asal Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2018 diajak mempelajari sejarah perkeretaapian nasional di Museum Lawang Sewu Semarang.
"Ternyata, banyak sejarah yang selama ini belum saya ketahui, termasuk sejarah perkeretaapian di Indonesia," kata Erni Karlina (16), siswa asal Kepri peserta SMN 2018 di Semarang, Kamis.
Program SMN adalah pertukaran pelajar yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan difasilitasi seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 provinsi.
Untuk pelajar dari Kepri, program SMN 2018 difasilitasi PT Pelindo I Tanjung Pinang, Perum LKBN Antara, dan PT Persero Batam dengan menyeleksi 24 siswa untuk studi banding ke Yogyakarta dan Semarang.
Kunjungan ke Museum Lawang Sewu Semarang itu merupakan rangkaian kegiatan SMN 2018 yang berlangsung mulai 3-16 September 2018 yang diikuti puluhan pelajar asal Kepri itu.
Siswa SMA Negeri 1 Palmatak Anambas itu mengakui pentingnya generasi muda mengetahui sejarah bangsanya untuk memotivasi agar bisa berkarya lebih baik lagi demi bangsa dan negaranya ke depan.
"Kebetulan, di tempat saya belum ada kereta api (KA). Transportasi sehari-hari 'speedboat' dan sepeda motor karena nyebrang pulau-pulau," kata siswa kelahiran Ladan, 2 Agustus 2002 itu.
Gibran (16) siswa SMKN 4 Tanjung Pinang yang juga peserta SMN 2018 juga mengagumi sejarah perkeretaapian Indonesia yang dipelajarinya dari Museum Lawang Sewu Semarang.
Apalagi, kata sulung dari tiga bersaudara itu, Museum Lawang Sewu merupakan salah satu bangunan cagar budaya tertua yang menjadi ikon Semarang dengan keindahan arsitektur peninggalan Belanda.
"Terus terang, saya kagum dengan arsitekturnya (Lawang Sewu, red.). Indah sekali, bangunan yang punya 928 pintu," kata pelajar kelahiran Kijang, 4 Mei 2002 itu.
Sementara itu, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Kepri Adimaja mengatakan program SMN sangat bermanfaat untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Dengan mengenal berbagai situs sejarah dan alam yang ada di daerah lain, kata dia, rasa cinta generasi muda terhadap negaranya semakin tertanam, selain menambah wawasan.
"Semula, rencananya siswa ini dikirimkan ke Lombok, tetapi karena ada gempa kemudian dipindah ke Yogyakarta dan Semarang," kata Adimaja yang mendampingi pelajar asal Kepri selama kegiatan itu.
Disebutkannya, ada sebanyak 24 siswa dari 10 SMA, 10 SMK, dan empat SMA luar biasa (LB) yang ada di tujuh kabupaten/kota di Kepri yang mengikuti program SMN 2018.
"Dibanding tahun lalu, pesertanya meningkat. Tahun lalu ada 20 siswa, sekarang 24 siswa. Makanya, program SMN ini harus terus berlanjut dari tahun ke tahun," katanya.
Berita Terkait
Polisi amankan 43 orang terkait kericuhan di Kantor BP Batam
Selasa, 12 September 2023 8:41 Wib
Jasa Raharja dan Korlantas supervisi layanan STNK dan TNKB di Polda Kepri
Jumat, 28 Juli 2023 11:33 Wib
Ada penampakan awan langka di langit Natuna
Senin, 8 Mei 2023 10:49 Wib
Bea Cukai musnahkan ribuan koli pakaian bekas impor senilai Rp17 miliar
Senin, 3 April 2023 13:32 Wib
Delapan kapal ikan Vietnam tangkap ikan di Pulau Laut Natuna
Kamis, 21 Oktober 2021 17:00 Wib
Eks napi jadi staf khusus gubernur, begini tanggapan KPK
Jumat, 28 Mei 2021 15:26 Wib
Fotografer cabuli 10 bocah bakal diancam pasal kebiri
Rabu, 20 Januari 2021 20:37 Wib
Seorang anggota Jamaah Tabligh asal India positif COVID-19 meninggal di Batam
Sabtu, 9 Mei 2020 13:15 Wib