Peserta audisi beasiswa bulutangkis Djarum tembus 1.073 orang
Kudus (Antaranews Jateng) - Jumlah pendaftar audisi umum Djarum beasiswa bulutangkis 2018 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencapai 1.073 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Kami mencatat, ribuan peserta yang mengikuti audisi di Kota Kudus sebagai kota terakhir berasal dari 25 provinsi di Tanah Air," kata Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari di Kudus, Selasa.
Dari 25 provinsi tersebut, kata dia, terdapat dua peserta yang datang dari provinsi terjauh, yakni Aceh dan Papua.
Ia mengatakan Kudus merupakan kota ke-8 dari gelaran audisi umum tahun 2018.
Dengan jumlah peserta yang tembus hingga 1.073 peserta, tentunya menjadi bukti bahwa api bulu tangkis di Indonesia tidak pernah mati.
Ribuan peserta yang mendaftar, terbagi menjadi kelompok U-11, U-13 dan U-15.
Penjaringan peserta dimulai dengan tahap screening yang dilakukan hari ini (4/9).
"Masing-masing peserta dari kategori usianya bertanding selama 10 menit di hadapan tim pencari bakat. Peserta yang lolos akan melaju ke tahap turnamen yang digelar Rabu (5/9) dan Kamis (6/9)," ujarnya.
Peserta yang lolos tahap kedua akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke babak final audisi yang digelar pada 7-9 September 2018.
Super tiket, kata dia, juga diberikan kepada peserta yang tidak lolos turnamen namun dianggap memiliki bakat yang mumpuni.
Sementara itu, salah satu peserta dari Meulaboh, Aceh Barat, Taruna Kusuma Armadja Pohan mengakui pernah mengikuti audisi umum sebanyak tiga kali, yakni di Medan dan dua kali Pekanbaru.
"Saya sudah mempersiapkan fisik dan mental. Saya juga harus semangat karena ingin mengikuti jejak kakak saya Ananda Kusuma Atmadja Pohan yang sudah di PB Djarum," ujarnya di sela-sela mempersiapkan diri mengikuti seleksi di GOR PB Djarum Jati Kudus.
Ia berharap bisa tampil maksimal agar bisa mendapatkan beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum Kudus.
Peserta lainnya, Maulana Alfariski asal Papu mengakui harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Kudus.
"Saya naik pesawat selama kurang lebih 5 jam dari Timika, Mimika, Papua. Lantas transit di Makassar, ditambah perjalanan darat dari Semarang untuk mencapai Kudus," ujarnya.
Perjalanan jauh tersebut, kata dia, demi meraih cita-cita menjadi atlet bulu tangkis yang bisa membawa nama harum bangsa.
Maulana yang mendaftar di kategori usia U-13 putra ini pernah mengikuti Audisi Umum yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Perjalanan ke kota yang dikenal sebagai asal dari sejumlah legenda bulu tangkis nasional ini, katanya, sekaligus ajang mudik karena ayahnya merupakan warga Rembang yang merupakan keluarga transmigran.
"Saya ingin menyalurkan potensi anak saya melalui bulutangkis. Dan Audisi Umum ini merupakan kesempatan terbaik untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat Maulana," ujar Muhamad Kafit ayah Maulana Alfariski.
"Kami mencatat, ribuan peserta yang mengikuti audisi di Kota Kudus sebagai kota terakhir berasal dari 25 provinsi di Tanah Air," kata Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari di Kudus, Selasa.
Dari 25 provinsi tersebut, kata dia, terdapat dua peserta yang datang dari provinsi terjauh, yakni Aceh dan Papua.
Ia mengatakan Kudus merupakan kota ke-8 dari gelaran audisi umum tahun 2018.
Dengan jumlah peserta yang tembus hingga 1.073 peserta, tentunya menjadi bukti bahwa api bulu tangkis di Indonesia tidak pernah mati.
Ribuan peserta yang mendaftar, terbagi menjadi kelompok U-11, U-13 dan U-15.
Penjaringan peserta dimulai dengan tahap screening yang dilakukan hari ini (4/9).
"Masing-masing peserta dari kategori usianya bertanding selama 10 menit di hadapan tim pencari bakat. Peserta yang lolos akan melaju ke tahap turnamen yang digelar Rabu (5/9) dan Kamis (6/9)," ujarnya.
Peserta yang lolos tahap kedua akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke babak final audisi yang digelar pada 7-9 September 2018.
Super tiket, kata dia, juga diberikan kepada peserta yang tidak lolos turnamen namun dianggap memiliki bakat yang mumpuni.
Sementara itu, salah satu peserta dari Meulaboh, Aceh Barat, Taruna Kusuma Armadja Pohan mengakui pernah mengikuti audisi umum sebanyak tiga kali, yakni di Medan dan dua kali Pekanbaru.
"Saya sudah mempersiapkan fisik dan mental. Saya juga harus semangat karena ingin mengikuti jejak kakak saya Ananda Kusuma Atmadja Pohan yang sudah di PB Djarum," ujarnya di sela-sela mempersiapkan diri mengikuti seleksi di GOR PB Djarum Jati Kudus.
Ia berharap bisa tampil maksimal agar bisa mendapatkan beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum Kudus.
Peserta lainnya, Maulana Alfariski asal Papu mengakui harus menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke Kudus.
"Saya naik pesawat selama kurang lebih 5 jam dari Timika, Mimika, Papua. Lantas transit di Makassar, ditambah perjalanan darat dari Semarang untuk mencapai Kudus," ujarnya.
Perjalanan jauh tersebut, kata dia, demi meraih cita-cita menjadi atlet bulu tangkis yang bisa membawa nama harum bangsa.
Maulana yang mendaftar di kategori usia U-13 putra ini pernah mengikuti Audisi Umum yang digelar oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Perjalanan ke kota yang dikenal sebagai asal dari sejumlah legenda bulu tangkis nasional ini, katanya, sekaligus ajang mudik karena ayahnya merupakan warga Rembang yang merupakan keluarga transmigran.
"Saya ingin menyalurkan potensi anak saya melalui bulutangkis. Dan Audisi Umum ini merupakan kesempatan terbaik untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat Maulana," ujar Muhamad Kafit ayah Maulana Alfariski.