Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, menyebutkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR) membutuhkan waktu cukup lama antara 3-4 tahun.
"Biaya untuk pembebasan lahan cukup mahal. Tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu tahun," kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Semarang Agus Riyanto di Semarang, Senin.
Ia mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan proyek SORR diperkirakan mencapai Rp300 miliar sehingga membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun agar bisa rampung secara tuntas.
Meski demikian, Agus mengharapkan proyek SORR segera bisa direalisasikan agar bisa mengurai kemacetan yang selama ini kerap terjadi mulai perbatasan Kabupaten Kendal hingga Jrakah, Semarang.
Pembebasan lahan, kata dia, juga sudah berjalan meski belum terlalu banyak, terutama SORR Selatan, sebab ada dua SORR yang rencananya dibangun, yakni SORR Utara dan SORR Selatan.
"Konsep terakhirnya masih jalan tol," katanya, saat ditanya tawaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengubah skema dari jalan arteri menjadi jalur tol.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Saelan mengaku hingga sekarang ini proyek SORR masih dalam pembebasan lahan meski belum menyentuh 10 persen.
"Sudah mulai pembebasan lahan, tetapi memang belum apa-apa. Artinya, belum ada 10 persen lahan yang dibebaskan. Yang sudah berjalan di wilayah Wates, bagian ruas SORR mulai Mangkang-Mijen," katanya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya sempat menyebutkan dukungan dari Kementerian PUPR untuk percepatan pembangunan jalur SORR setelah Pemerintah Kota Semarang membebaskan lahan.
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku selama ini kemacetan parah kerap terjadi mulai perbatasan Kendal hingga Jrakah Semarang karena penumpukan kendaraan besar, seperti truk, bus, dan kendaraan pribadi.
Solusinya, kata Hendi, sapaan akrabnya, dengan pembangunan jalur alternatif SORR yang terbagi dalam dua tahap, yakni SORR Utara menuju Arteri Yos Sudarso dan SORR Selatan menuju ke kawasan Mijen, Semarang.
Dari Kementerian PUPR, kata dia, sudah memberikan sinyal hijau untuk percepatan proyek itu saat kunjungan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto, April lalu.
Asalkan, kata dia, pembebasan lahan untuk pembangunan jalur SORR diselesaikan Pemkot Semarang, terutama yang ke arah utara, sementara pembangunan fisiknya akan dilakukan pemerintah pusat.