Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebutkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung percepatan pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR).
"Sudah saya usulkan, jalur paling kritis sebenarnya dari Mangkang, perbatasan Kendal, sampai Jrakah. Tadi cerita sama Pak Dirjen, tiap pagi, siang, sore macet terus," katanya di Semarang, Jumat.
Hal itu diungkapkan politikus PDI Perjuangan itu, usai bertemu dengan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto untuk membahas rencana pembangunan jalur tol Semarang-Demak.
Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi menjelaskan kemacetan parah yang kerap terjadi di perbatasan Kendal sampai Jrakah, Semarang, itu karena penumpukan truk, bus besar, dan mobil-mobil pribadi.
Solusinya, kata dia, dengan pembangunan jalur alternatif SORR yang terbagi dalam dua tahap, yakni SORR Utara menuju Arteri Yos Sudarso Semarang dan SORR Selatan menuju ke kawasan Mijen, Semarang.
"Jadi, saya rasa itu yang paling `urgent`. Tetapi, skala prioritasnya tetap jalur tol Semarang-Demak. Nah, sambil ini (tol Semarang-Demak) diselesaikan, Pak Dirjen tadi sudah mengiyakan," katanya.
Asalkan, kata dia, pembebasan lahan untuk pembangunan jalur SORR dilakukan Pemerintah Kota Semarang, terutama yang ke arah utara, sementara pembangunan fisiknya akan dilakukan pemerintah pusat.
"Untuk jalur SORR Utara itu anggarannya belum disiapkan maksimal. Di dalam pembebasan lahan saja tahun ini ada anggaran sekitar Rp35 miliar. Kebutuhannya, mungkin Rp150-200 miliar untuk pembebasan lahan," katanya.
Namun, Hendi menegaskan langkah yang bisa ditempuh sekarang ini adalah memfokuskan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018 untuk pembebasan lahan jalur SORR.
"Jadi, saya rasa kami akan fokus pada APBD Perubahan 2018 kalau memungkinkan, ya, dilengkapi sehingga bisa dibangun tahun depan. Kalau APBD perubahan defisit, ya, ditunda sampai tahun depan," katanya.
Yang jelas, kata orang nomor satu di Kota Semarang, sinyal lampu hijau dukungan pusat untuk pembangunan jalur SORR sudah ada dari Kementerian PUPR yang disampaikan lewat Dirjen Bina Marga.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto saat ditanya pengalihan skema jalur SORR itu dari jalur arteri menjadi jalur tol, belum belum menyampaikan penegasannya.
"Nanti akan berkembang sendiri. Kayaknya, banyak yang tertarik buat itu (jalur tol). Tinggal bagaimana nanti mengemasnya," katanya.