Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kuliner khas daerah bisa menjadi ikon wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung, kata pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Chusmeru.
"Salah satu yang menarik minat wisatawan adalah kuliner lokal yang memiliki ciri khas tersendiri," kata Chusmeru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Di Banyumas misalnya, terdapat kuliner lokal tempe mendoan dan soto Sokaraja.
Pada saat ini, kata dia, ada juga tren wisatawan yang mengunjungi suatu daerah untuk menikmati kuliner lokal sambil bernostalgia.
"Misalnya, nasi pecel di sekitar kampus UGM Yogyakarta adalah salah satu kuliner lokal yang diburu oleh pengunjung. Dengan mengajak teman dan keluarga sambil bernostalgia masa-masa kuliah," katanya.
Menurut dia, kuliner lokal bisa dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai paket kegiatan yang menarik bagi wisatawan. Misalnya, wisatawan diajak memasak makanan khas suatu daerah sebelum menikmatinya.
"Di Bali, paket wisata belajar membuat makanan tradisional banyak digemari wisatawan, misalnya belajar membuat lawar Bali, memasak ayam betutu, dan membuat plecing," katanya.
Hal tersebut, kata dia, dapat dimanfaatkan oleh para pihak terkait untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
"Apalagi, pada saat ini, wisatawan memiliki semacam kebiasaan untuk mengunggah foto kuliner ke media sosial. Yang biasa diunggah adalah tempat kuliner atau jenis kuliner khas daerah," katanya.
Dengan demikian, kata dia, sangat penting untuk menyediakan spot foto bagi wisatawan di tempat kuliner tersebut.
"Itu bisa menjadi bagian dari salah satu upaya promosi wisata yang sangat efektif pada era digital seperti sekarang ini," katanya.