Magelang (Antaranews Jateng) - Sekitar 100 umat Hindu di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan upacara melasti di mata air Tukmas di Desa Lebak, Grabag, Kabupaten Magelang.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Magelang, Gede Suwarti di Magelang, Kamis, mengatakan melasti merupakan rangkaian Hari raya Nyepi Syaka 1940/2018.
Ia mengatakan makna melasti adalah menyucikan diri secara lahir dan batin termasuk juga segala peralatan yang ada di pura.
"Kami menyucikan diri ke tempat sumber kehidupan. Sumber kehidupan itu adalah air," katanya.
Ia mengatakan umat Hindu di Magelang menyelenggarakan melasti di Tukmas yang memiliki sejarah sebagai peninggalan Hindu tertua di Jawa Tengah.
Ia menuturkan setiap tahun dilaksanakan melasti di sini mengingat di Tukmas ini ada prasasti yang merupakan peninggalan zaman Kerajaan Hindu dan di sini merupakan sumber air yang merupakan sumber segala kehidupan, tanpa air manusia tidak bisa hidup.
Selain itu, katanya sumber air Tukmas merupakan sumber air terbesar di Kabupaten Magelang.
Prosesi melasti umat Hindu Magelang diawali dengan menyiapkan sarana upacara di Pura Wira Buana kompleks Akmil Magelang. Kemudian mereka menuju Tukmas dengan mengendari empat bus kecil.
Mendekati kawasan Tukmas, umat Hindu yang mengenakan pakaian adat Bali tersebut berjalan menyusuri jalan kecil di antara persawahan menuju lokasi Tukmas dengan diiringi musik gamelan Bali.
Setelah sampai di kompleks Tukmas, mereka mempersiapkan sesaji dilanjutkan doa yang dipimpin Mangku Wayan Kadek. Beberapa perempuan mengambil air di sumber air Tukmas dengan jerigen.
Dalam prosesi tersebut, umat Hindu melepas dua ekor hewan, yakni ayam dan bebek di kompleks Tukmas.