Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kalangan pelajar untuk menjadi generasi muda yang peduli dan pintar sehingga menjadi tonggak pembangunan bangsa yang kukuh.
"Yang ditingkatkan tidak hanya kepeduliannya saja, tetapi juga pengetahuannya terhadap suatu masalah," katanya saat meninjau Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 18 Semarang, Senin.
Kunjungan politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi ke SMPN 18 Semarang itu merupakan bagian dari kegiatan rutin "roadshow sekolah" untuk menyerap aspirasi siswa guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang.
Menurut Hendi, setidaknya ada empat golongan anak muda yang bisa diamati sekarang ini, termasuk di Semarang, di antaranya anak muda yang pintar tetapi tidak peduli dan anak muda tidak pintar tetapi peduli.
"Ada golongan anak muda yang peduli tetapi tidak pintar. Dari golongan inilah yang memunculkan banyak berita hoaks yang membuat suasana malah menjadi tidak kondusif," katanya.
Ia mengharapkan para pelajar memiliki kepedulian sekaligus mau belajar untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya terhadap berbagai persoalan untuk mendukung pembangunan bangsa.
Di sela berdialog dengan siswa, orang nomor satu di Kota Semarang itu mendapatkan banyak pertanyaan dari siswa, salah satunya Ardiya, siswi kelas IX SMPN 18 Semarang.
Siswi itu menanyakan kebenaran isu kembali ditariknya bayaran untuk sekolah dasar dan SMP, padahal selama ini pendidikan dasar dan menengah pertama di sekolah negeri sudah gratis.
"Semua tahu bahwa sekolah gratis sangat meringankan beban rakyat. Kenapa sekarang mau dipungut biaya? Saya dengar isu-isu katanya untuk SD dan SMP akan dipungut biaya lagi," tanya siswa itu.
Hendi langsung menjawabnya dengan pertanyaan, "Kamu bayar?"
"Tidak," kata siswa tersebut.
"Begini, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang diprioritaskan Pemerintah Kota Semarang. Jadi, tidak mungkin SD dan SMP negeri yang sudah gratis, lalu dipungut bayaran," tegasnya.
Justru, kata dia, Pemkot Semarang sekarang ini tengah menghitung supaya siswa SD dan SMP yang belajar di sekolah swasta juga bisa menikmati pendidikan secara gratis.
"Bertahap pada tahun 2018 yang tidak mampu dahulu kami gratiskan, baru pada tahun 2019 ditargetkan seluruhnya, baik yang negeri maupun swasta," kata Hendi disambut tepuk tangan seluruh siswa.