Kudus, ANTARA JATENG - Aset Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK) Kudus, Jawa Tengah, hingga Agustus 2017 meningkat menjadi Rp139,1 miliar, sedangkan pada periode sama tahun 2014 tercatat Rp92,1 miliar.
"Artinya, dari sisi aset ada pertumbuhan sebesar 51,1 persen atau Rp47 miliar," kata Direktur Utama BPR BKK Kudus Noor Mastiko saat menyampaikan sambutan pada acara penyaringan undian Tamades di Graha Mustika Jati, Kudus, Rabu.
Selain aset yang tumbuh, kata dia, penghimpunan dana masyarakat juga meningkat 47,77 persen dari 2014 sebesar Rp81,1 miliar menjadi Rp119,8 miliar pada tahun 2017.
Pertumbuhan serupa, kata dia, juga terjadi pada penyaluran kredit permodalan kepada masyarakat.
Pada bulan Agustus 2014, jumlah kredit yang tersalurkan sebesar Rp73,8 miliar maka pada Agustus 2017 meningkat menjadi Rp78,5 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 6,35 persen atau Rp4,6 miliar.
Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kata dia, saat ini transaksi nasabah bisa dilayani secara "online" di semua kantor unit BPR BKK yang ada di Kudus.
"Nasabah, bisa bertransaksi di mana saja di semua BPR BKK yang ada di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa BPR BKK Kudus selama 5 tahun terakhir juga mendapatkan penilaian sehat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, hasil audit oleh Kantor akuntan publik (KAP), katanya, mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Bahkan, BPR BKK Kudus juga mendapatkan predikat sangat bagus dalam kategori aset di bawah Rp100 miliar dari majalah perbankan info bank pada tahun 2015.