Muenchen, ANTARA JATENG - Penyerang sayap Bayern Muenchen, Frank Ribery,
terlihat marah saat pelatih Carlo Ancelotti menariknya keluar dari
lapangan untuk digantikan Thomas Muller pada pertandingan Liga Champions
melawan Anderlecht, Selasa.
Carlo Ancelotti pun memahami arti
kemarahan Ribery, namun pelatih itu tetap melakukan pergantian pemain
karena Ribery harus beristirahat dan tim harus terus menguasai
pertandingan sehingga berhasil menang dengan skor 3-0.
Ribery
(34) digantikan Thomas Muller pada menit 78 saat juara Liga Jerman itu
unggul 2-0 atas Anderlecht yang berlaga dengan 10 pemain setelah Sven
Kums dikartu merah akibat melanggar Robert Lewandowski pada menit 11.
Lewandowski
pun menjebol gawang Anderlecht melalui sepakan penalti dan skor menjadi
2-0 berkat gol Thiago Alcantara pada menit ke-65. Joshua Kimmich
mencetak gol ketiga di menit akhir sekaligus memastikan Bayern Muenchen
memenangi 14 laga Liga Champions berturut-turut
Namun kemenangan
itu tercoreng saat Ribery, pemain terlama di Bayern, menunjukkan
kekecewaannya dengan berjalan meninggalkan lapangan namun menghindari
Ancelotti, kemudian melempar bajunya ke bangku cadangan.
"Tentu
saja, saya mengerti pemain tersebut ingin bermain 90 menit," kata
Ancelotti saat ditanya tentang reaksi Ribery, seusai pertandingan.
"Tapi
terkadang mereka tidak mengerti, dalam situasi ini Ribery, bahwa saya
melakukan perubahan bukan karena permainannya, kinerjanya bagus, tapi
karena sudah 10 menit menjelang laga akhir," kata Ancelotti.
"Kami
menguasai permainan dan dia punya kendala kecil pada Minggu dan tidak
berlatih, jadi saya punya kemungkinan untuk memberinya waktu istirahat,"
kata Ancelotti.
Di sisi lain, kendati menang dengan skor 3-0 namun pelatih asal Italia itu menyatakan bahwa timnya belum sempurna.
"Itu
bukan permainan yang sempurna tapi kami mengendalikannya dengan segera
setelah kami unggul 1-0," pungkas Ancelotti, demikian ESPN.