13 Formasi "Paper-Mob" UIN Walisongo Raih Muri
Semarang, ANTARA JATENG - Sebanyak 13 formasi "paper-mob", atraksi menggunakan kertas membentuk pola tertentu yang dibawakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang meraih rekor Muri.
Atraksi "paper-mob" membentuk 13 tulisan itu ditampilkan oleh 3.844 mahasiswa di Lapangan Kampus III UIN Walisongo Semarang, Senin, sebagai bagian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
Selama PBAK berlangsung, UIN Walisongo Semarang juga mengadakan parade budaya dengan menampilkan beberapa pakaian adat di nusantara, serta beberapa tarian tradisional yang ada di Jawa Tengah.
Wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang Prof Suparman Syukur menjelaskan PBAK merupakan konsep baru dalam menyambut mahasiswa baru yang sebelumnya dinamakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Menurut dia, secara konsep kedua model itu berbeda karena PBAK lebih menekankan pada pengenalan kebudayaan, berbeda dengan sebelumnya yang penekanannya kepada mahasiswa lebih pada akademik.
"Dengan PBAK juga bisa meminimalisir tindak perpeloncoan terhadap mahasiswa baru, sebab budaya itu merupakan perilaku, budaya itu merupakan pergerakan. Berperilaku baik dan bermoral," katanya.
Ia sangat mengapresiasi kekompakan dan semangat mahasiswa melakukan "paper-mob" di tengah cuaca yang terik yang membuktikan kerja keras, serta komitmen untuk menorehkan prestasi kampus.
Dari 13 formasi itu, antara lain membentuk tulisan dan simbol "NKRI Harga Mati", "HUT Ke-72 RI", "Indonesia Raya Merah Putih", "Garuda Pancasila", PBAK UIN Walisongo", "Say No To Drug", dan "Hubbul Wathon Minal Iman".
Kekompakan mahasiswa melakukan atraksi itu, kata dia, merupakan kebanggaan tersendiri bagi kampus, apalagi apa yang dilakukan bisa tercatatkan sebagai rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).
Manager Eksekutif Muri Sri Widayati menyebutkan UIN Walisongo mencatatkan rekor Muri sebagai pemrakarsa dan penyelenggara konfigurasi mob dengan tampilan kreasi terbanyak.
Ia mengatakan rekor yang dicetak UIN Walisongo Semarang itu mengalahkan rekor sebelumnya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang menampilkan 11 formasi "paper-mob".
"Rekornya ke-8055. Setidaknya ada 13 formasi kebangsaan yang ditampilkan oleh mahasiswa baru. Bukan hanya banyaknya simbol, tetapi penekanannya adalah makna dan filosofi dari simbol yang ditampilkan," katanya. ***4***
(U.KR-ZLS/B/J008/J008) 21-08-2017 21:05:46
Atraksi "paper-mob" membentuk 13 tulisan itu ditampilkan oleh 3.844 mahasiswa di Lapangan Kampus III UIN Walisongo Semarang, Senin, sebagai bagian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK).
Selama PBAK berlangsung, UIN Walisongo Semarang juga mengadakan parade budaya dengan menampilkan beberapa pakaian adat di nusantara, serta beberapa tarian tradisional yang ada di Jawa Tengah.
Wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang Prof Suparman Syukur menjelaskan PBAK merupakan konsep baru dalam menyambut mahasiswa baru yang sebelumnya dinamakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Menurut dia, secara konsep kedua model itu berbeda karena PBAK lebih menekankan pada pengenalan kebudayaan, berbeda dengan sebelumnya yang penekanannya kepada mahasiswa lebih pada akademik.
"Dengan PBAK juga bisa meminimalisir tindak perpeloncoan terhadap mahasiswa baru, sebab budaya itu merupakan perilaku, budaya itu merupakan pergerakan. Berperilaku baik dan bermoral," katanya.
Ia sangat mengapresiasi kekompakan dan semangat mahasiswa melakukan "paper-mob" di tengah cuaca yang terik yang membuktikan kerja keras, serta komitmen untuk menorehkan prestasi kampus.
Dari 13 formasi itu, antara lain membentuk tulisan dan simbol "NKRI Harga Mati", "HUT Ke-72 RI", "Indonesia Raya Merah Putih", "Garuda Pancasila", PBAK UIN Walisongo", "Say No To Drug", dan "Hubbul Wathon Minal Iman".
Kekompakan mahasiswa melakukan atraksi itu, kata dia, merupakan kebanggaan tersendiri bagi kampus, apalagi apa yang dilakukan bisa tercatatkan sebagai rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).
Manager Eksekutif Muri Sri Widayati menyebutkan UIN Walisongo mencatatkan rekor Muri sebagai pemrakarsa dan penyelenggara konfigurasi mob dengan tampilan kreasi terbanyak.
Ia mengatakan rekor yang dicetak UIN Walisongo Semarang itu mengalahkan rekor sebelumnya dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang menampilkan 11 formasi "paper-mob".
"Rekornya ke-8055. Setidaknya ada 13 formasi kebangsaan yang ditampilkan oleh mahasiswa baru. Bukan hanya banyaknya simbol, tetapi penekanannya adalah makna dan filosofi dari simbol yang ditampilkan," katanya. ***4***
(U.KR-ZLS/B/J008/J008) 21-08-2017 21:05:46