Jakarta, ANTARA JATENG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menegaskan bahwa upaya memberantas
terorisme harus paripurna agar berdampak besar.
"Kalau
sendiri-sendiri kita tidak akan pernah selesai menanggulangi radikalisme
dan terorisme," kata Suhardi saat membuka Workshop Pencegahan
Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media OKP dan Ormas
di Jakarta, Rabu (22/3) malam.
Workshop itu diikuti 200 peserta, terdiri dari 100 pemimpin redaksi
dari situs moderat, 50 admin dan penulis, serta 50 perwakilan
organisasi kepemudaan.
Khusus penanggulangan terorisme di dunia maya berupa penyebaran
propaganda dan ajaran kekerasan, BNPT telah bersinergi dengan berbagai
media dari 61 lembaga pemerintah untuk menyatukan dan menyamakan
persepsi dalam menghadapi ancaman tersebut.
BNPT juga sudah mengemas dan mengumpulkan sekitar 600 netizen yang
memiliki follower atau pengikut banyak. Mereka adalah para anak muda
kreatif, mulai blogger, ahli teknologi informasi, dan Desain Komunikasi
Visual (DKV).
Menurut Suhardi, seiring dengan kemajuan teknologi informasi
kelompok radikal teroris pun mengubah cara perekrutan anggota. Mereka
tak lagi mengandalkan ketokohan dan forum tatap muka, melainkan
memengaruhi lewat propaganda masif di dunia maya.
Baca juga: (Kementerian ESDM rangkul BNPT amankan aset energi dari ancaman teroris)
Sasaran utama propaganda kelompok radikal teroris adalah anak-anak
muda sehingga untuk menghadapinya BNPT pun menggandeng kalangan muda.
Menurut dia, anak muda bisa menyampaikan pesan-pesan damai dengan
bahasa gaul yang lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama dari
kalangan generasi muda.
"Kalau kita pakai bahasa kita, orang dewasa, tentu tidak akan masuk
karena preferensinya berbeda. Tapi kalau mereka mengajak teman seumur
atau seusia itu akan lebih efektif," katanya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin mengakui
upaya menanggulangi terorisme bukan pekerjaan ringan dan mudah sehingga
diperlukan sinergi banyak pihak.
"Dengan bersama kita pasti akan lebih mudah," kata Kiai Maruf yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Menurut dia workshop yang digelar BNPT itu sangat penting karena
dunia maya merupakan salah satu pintu yang digunakan kelompok radikal
teroris dalam memengaruhi dan meracuni masyarakat.
Baca juga: (Uni Eropa tertarik ingin adopsi pola penanggulangan terorisme Indonesia)
Berita Terkait
KPU Semarang: Debat pasangan calon upaya pendidikan politik
Sabtu, 2 November 2024 6:49 Wib
Upaya memajukan budaya jadi perhatian pada debat Pilkada Solo
Jumat, 1 November 2024 9:25 Wib
BPJS Ketenagakerjaan lakukan upaya preventif tekan angka kecelakaan
Kamis, 31 Oktober 2024 20:47 Wib
Upaya Pekalongan tekan angka pengangguran
Selasa, 15 Oktober 2024 6:50 Wib
Ini upaya Polres Pemalang cegah tawuran pelajar
Kamis, 10 Oktober 2024 9:17 Wib
Cegah kawin anak, perlu upaya multipihak wujudkan generasi emas
Sabtu, 21 September 2024 10:54 Wib
Ini upaya Perpusda Temanggung tingkatkan kunjungan pengunjung
Minggu, 15 September 2024 11:07 Wib
Dinas Arpus Boyolali berupaya tarik kunjungan dengan berbagai program
Jumat, 13 September 2024 13:45 Wib