Presiden Mengaku sering Kebalik Balik Menyebut Singkatan Panjang Panjang
Jakarta, ANTARA JATENG - Presiden Joko Widodo mengeluhkan penggunaan
singkatan-singkatan panjang yang membuat dia susah mengingatnya.
"KPBU ini singkatannya kok ya kadang-kadang sulit, apa ini kepanjangannya. Kerja sama Pemerintah Badan Usaha singkatannya paling panjang, tiga (huruf) gitu lo... PPP (Public Private Partnership) kan enak," kata Presiden saat menyampaikan acara Financial Close Pembiayaan Proyek Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Ia mengaku sering kebalik-balik menyebut beberapa singkatan yang dipakai di beberapa kementerian dan meminta lembaga menggunakan singkatan yang pendek-pendek saja.
"Carikan yang pendek-pendek, senengnya singkatan panjang-panjang. RPJMP, RPJMN, saya kadang-kadang ingat, kadang kadang luput, Rencana Pembangunan Jangka Menengah... hadeuh," katanya disambut tawa para undangan yang memenuhi Istana Negara.
Dalam acara Financial Close pembiayaan PINA, Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Sumarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menghadiri acara itu.
"KPBU ini singkatannya kok ya kadang-kadang sulit, apa ini kepanjangannya. Kerja sama Pemerintah Badan Usaha singkatannya paling panjang, tiga (huruf) gitu lo... PPP (Public Private Partnership) kan enak," kata Presiden saat menyampaikan acara Financial Close Pembiayaan Proyek Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Ia mengaku sering kebalik-balik menyebut beberapa singkatan yang dipakai di beberapa kementerian dan meminta lembaga menggunakan singkatan yang pendek-pendek saja.
"Carikan yang pendek-pendek, senengnya singkatan panjang-panjang. RPJMP, RPJMN, saya kadang-kadang ingat, kadang kadang luput, Rencana Pembangunan Jangka Menengah... hadeuh," katanya disambut tawa para undangan yang memenuhi Istana Negara.
Dalam acara Financial Close pembiayaan PINA, Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Sumarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menghadiri acara itu.