"Rio yang penuh semangat sudah menunjukkan performa bagus di seri pertama, kita berharap ia bisa tampil lebih baik lagi, dan Tim Manor mampu menemukan 'settingan' mobil terbaik dan memberikan dukungan teknis maksimal kepada Rio," ujar Menpora dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Pebalap asal Solo, Jawa Tengah itu, tidak bisa melanjutkan balapan di Formula 1 (F1) Australia Grand Prix, yang berlangsung di sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu (20/3), karena ada masalah pada sistem driveline mesin mobilnya.
Masalah driveline itu awalnya ditandai dengan as roda belakang yang mengalami kebocoran oli.
Sebelumnya, kebocoran oli juga selalu menjadi masalah mobil MRT05 yang menjadi tunggangan Rio pada sesi latihan pra musim di Sirkuit Barcelona, Spanyol.
Kondisi ini harus menjadi catatan khusus bagi Tim Manor, kata Imam Nahrawi menambahkan.
Oleh karena itu, Menpora berharap penampilan Rio Haryanto di GP Bahrain tidak diwarnai dengan kesalahan operasional mesin kendaraannya lagi, sehingga pebalap 23 tahun itu dapat unjuk gigi dan membuat kejutan dalam ajang balap jet darat paling bergengsi di dunia ini.
Apalagi, pebalap F1 pertama Indonesia ini pernah menjadi juara di sirkuit Bahrain, saat berlaga di GP2 2015, sehingga ia dinilai telah mengenal lintasan balap tersebut.
"Motivasi besar dan modal juara GP2 tahun lalu di Bahrain menambah optimisme terhadap Rio, sekarang Tim Manor yang harus menunjukkan kelasnya sebagai tim papan bawah yang sudah naik kelas karena disebut-sebut telah merekrut tenaga-tenaga teknis yang handal dan memiliki spek mobil yang lebih baik dari tahun lalu," kata pria yang akrab disapa Cak Imam ini.