Semua pengungsi dan migran tersebut terdampar di Teluk Benggala dan lepas pantai Asia Tenggara, kata seorang juru bicara PBB seperti dikutip Xinhua.
UNHCR menyatakan itu langkah penting dalam mencari solusi bagi masalah tersebut, dan penting demi menyelamatkan nyawa, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq di Markas Besar PBB, New York, AS.
"UNHCR menambahkan sekarang mendesak untuk membawa orang itu ke pantai tanpa ditunda-tunda. Dan bantuan pertama segera serta perawatan lain diperlukan," kata Haq.
UNHCR menyatakan lembaga itu setuju dengan Menteri Luar Negeri dari ketiga negara bahwa tindakan lebih lanjut akan diperlukan, dan itu meliputi penanganan pangkal masalah serta secara layak meneliti kebutuhan orang-orang itu akan perlindungan internasional, kata Haq.
Menurut Wall Street Journal, satu perahu migran dengan lebih dari 400 orang yang telah dihalangi mendarat selama lebih dari satu pekan, akhirnya dibawa ke daratan oleh nelayan Indonesia, Rabu (20/5).
25.000 migran dinaikkan ke beberapa perahu penyelundup di Teluk Benggala antara Januari dan Maret 2015, hampir dua kali lipat jumlah mereka selama masa sama tahun lalu, kata UNHCR belum lama ini.
Kondisi di kamp penyelundup mengerikan; banyak orang ditahan dan dilecehkan sampai keluarga mereka membayar tebusan bagi pembebasan mereka.
Berita Terkait
Ratusan pengungsi asing di Kalideres minta keadilan kepada UNHCR
Selasa, 18 Agustus 2020 14:59 Wib
Bocah Palestina ditembak Israel, UNHCHR desak penyelidikan
Rabu, 31 Juli 2019 11:24 Wib
Ratusan pencari suaka di Jakarta butuh makanan
Kamis, 11 Juli 2019 14:46 Wib
Pengungsi duduki jalanan depan Gedung UNHCR Jakarta
Kamis, 11 Juli 2019 14:05 Wib
UNHCR: Jumlah Pengungsi Suriah Lebih dari 5 Juta Orang
Sabtu, 1 April 2017 6:45 Wib
UNHCR: 26.000 Pengungsi Somalia Terpengaruh Larangan Perjalanan AS
Kamis, 2 Februari 2017 6:43 Wib
116 Pengungsi Somalia Kembali dari Kenya dengan Bantuan UNHCR
Kamis, 6 Agustus 2015 8:49 Wib
UNHCR: Wabah Kolera Renggut 29 Nyawa Pengungsi Burundi
Sabtu, 23 Mei 2015 14:54 Wib