"Ada keributan karena elit di Indonesia belum bisa berdemokrasi secara sehat. Misalnya dalam pertarungan, ketika anda menang maka saya menuduh anda bermain curang," kata Tjipta di Gedung RRI, Jakarta, Rabu.
Tjipta mengaku khawatir hal tersebut terjadi.
"Dari siang hari saya ikuti (hasil hitung cepat), plus minus perolehan suaranya sedikit," ujarnya.
Dia meyakini data yang keluar dalam hitung cepat tidak akan banyak berubah.
Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung enam partai seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB.
Joko Widodo-Jusuf Kalla didukung lima partai seperti PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan PKP Indonesia.
Berita Terkait
Kemlu: Tidak ada korban WNI dalam insiden jembatan ambruk Baltimore
Kamis, 28 Maret 2024 8:53 Wib
Polri kerahkan 377 personel amankan PHPU Pilpres 2024
Rabu, 27 Maret 2024 9:37 Wib
Komisi IX minta giatkan edukasi kesehatan publik atasi DBD
Selasa, 26 Maret 2024 11:34 Wib
Mendagri sampaikan 240 ASN langgar netralitas pada Pemilu 2024
Senin, 25 Maret 2024 15:33 Wib
Menperin: Beras analog sagu bisa jadi alternatif pangan utama
Senin, 25 Maret 2024 13:42 Wib
Polri gelar rakor lintas sektor persiapan Operasi Ketupat 2024
Senin, 25 Maret 2024 9:45 Wib
MKMK benarkan adanya laporan terhadap Guntur Hamzah
Jumat, 22 Maret 2024 8:40 Wib
Kementerian ATR/BPN gandeng perguruan tinggi percepat PTSL
Jumat, 22 Maret 2024 8:40 Wib